Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Melonjaknya harga gas LPG 3 kilogram di Kota Palangka Raya hingga mencapai Rp 50 ribu, memberikan dampak yang besar kepada para pedagang.
Salah satunya, seperti yang dialami Uus, seorang pedagang Batagor, di Jalan Tjilik Riwut kilometer 1, Kota Palangka Raya.
Baca juga :Â Usai Pesta Miras, Pemuda di Palangka Raya Rudapaksa Penyandang Disabilitas
Untuk berjualan, dirinya harus membeli gas LPG 3 kilogram dengan harga Rp 40 ribu di tingkat pengecer yang ada di Pasar Besar Kota Palangka Raya.
“Mau tidak mau saya beli di pengecer. Karena kan saya belanja bahan itu subuh. Kalau subuh pangkalan belum ada yang buka. Kalau nunggu siang, gas sudah habis di pangkalan,” katanya, pada saat dikonfirmasi, Senin (10/10/2022).
Gas LPG 3 kilogram dengan harga Rp 40 ribu tersebut, naik sejak tiga hari yang lalu. Sebelumnya, dirinya membeli gas dengan harga Rp 36 ribu sampai Rp 38 ribu.
Kenaikan harga tersebut, memberikan dampak yang besar terhadap omset yang didapat dalam sehari. Bahkan dirinya juga takut kehilangan pelanggan jika dirinya menaikkan harga dagangannya.
“Sekarang omset menurun 50 persen. Misalnya biasanya Rp 800 ribu, sekarang setengahnya saja,” ucapnya.
Baca juga :Â Pemko Palangka Raya Anggarkan Belanja Wajib Perlindungan Sosial
Lebih lanjut Uus menilai, di tengah kenaikan harga gas dan sembako saat ini, masyarakat lebih memikirkan bagaimana bisa mencukupi kebutuhan dapur dibandingkan jajan di luar.
“Karena kan dengan penghasilan yang ada tapi harga semua naik. Tentu para pekerja atau masyarakat ini lebih memilih bagaimana dapur bisa tetap berasap dan mengurangi jajan di luar,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post