Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Palangka Raya sebagian besar merupakan gambut. Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat luas lahan gambut yang terbakar telah mencapai 655,8 hektare. Data tersebut merupakan jumlah kejadian selama periode Januari hingga Oktober 2023.
“Lahan gambut yang terbakar ini tersebar di lima kecamatan dengan jumlah 475 kali kejadian,” kata Plt BPBD Kota Palangka Raya, Alman Pakpahan, Jumat (6/10/2023).
Baca Juga :Â Sebanyak 127 Karhutla di Barsel Bisa Ditanggulangi
Lima kecamatan itu, sebut Alman, diantaranya Jekan Raya dengan 251 kejadian, Bukit Baru enam kejadian dan Sabangau 151 kejadian. Rata-rata karhutla di kawasan gambut diduga kuat karena faktor kesengajaan. Namun diperlukan bukti kuat dari kepolisian untuk membuktikan hal tersebut.
Tak lupa Alman mengajak seluruh elemen masyarakat berperan aktif membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan penanggulangan karhutla yang kini telah membuat udara begitu tercemar dengan level berbahaya.
“Seperti kita ketahui, lahan gambut yang terbakar sangat sulit untuk dipadamkan,’ tandasnya.
Baca Juga :Â Ingat! Ada Sanksi Pidana Bagi Pelaku Karhutla
Kondisi lahan gambut yang berongga membuat petugas kesulitan menentukan titik api secara pasti. Bahkan beberapa kejadian, lahan gambut terbakar yang sebelumnya berhasil dipadamkan petugas, beberapa hari kemudian kembali muncul titik api.
“Kami ingatkan, dampak dari karhutla sangat merusak. Tidak hanya lingkungan tapi kesehatan juga,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post