Ø Dan janganlah kamu menghampiri harta anak yatim melainkan dengan cara yang baik,” (QS Al Isro,17:34).
Ø Dan mereka bertanya kepadamu mengenai anak-anak yatim. Katakanlah, “Memperbaiki keadaan anak-anak yatim itu amat baik bagimu. (QS Al Baqoroh, 2:220).
Kalteng Today – Palangka Raya, – Lelaki paruh baya yang sudah mulai beruban rambutnya itu nampak terlihat lebih muda dari usianya. Memakai kopiah hitam berbajukan batik warna merah dia nampak masih energik dan cekatan diusianya yang tak muda lagi. Senyumnya yang khasnya tak pernah lepas saat dia bertemu dengan siapapun
“Jujur saja, pada awal berdirinya memang sistem yang dipakai masih tradisional, yakni minta kepada masyarakat dengan langsung datang ke rumah-rumah, ujar Haji Haji Ibuy siang saat ditemui beberapa waktu lalu.
Lelaki ini bernama Burhanudin, tapi warga mengenalnya dengan nama Haji Ibuy dan dia adalah mantan Kepala Bappeda Kabupaten Kotim.
Disisa usianya Burhanuddin lebih memilih untuk mengabdikan diri untuk mengurus Panti Asuhan Bahagia yang bernaung dibawah Yayasan Bahagia.
Iapun kemudian melanjutkan ceritanya, pada awalnya saat mengambil dana ke rumah-rumah itu kita terkendala yang mau mengambil dana tersebut, ujarnya tersenyum
Terletak di Kelurahan Baamang Tengah, Kecamatan Baamang, Kotawaringin Timur tanggal 1 Oktober 1981 berdirilah sebuah Yayasan yang bernama Bahagia. Awal berdirinya Yayasan ini diprakarsai oleh H A Sofyani mulai 1981-1985.
Keberadaan yayasan ini pun mengalami beberapa kali pindah lokasi. Bahkan, sejak berdirinya rumah atau tempat tinggal hanya menyewa rumah milik warga sekitar.
“Tercatat, ada 3 kali pindah, alhamdulillah saat ini bangunan megah kian berdiri di Jalan Cristopel Mihing, bernama Yayasan Bahagia, yakni di dalamnya ada Panti Asuhan Bahagia yang mengasuh anak yatim dan piatu bahkan ada juga anak terlantar,”ceritanya.
Lelaki murah senyum ini kemudian menceritakan kiatnya mengelola dana dari para donator yang diyakini adalah merupakan amanah.
“Saat ini kita sudah ada 400 donatur tetap yang menyisihkan uangnya untuk yayasan ini. Cara kita dalam mengelola uang ini menggunakan sistem kontrak pertahun,”katanya.
Dan Alhamdulillah, setiap tahunnya donator terus bertambah dan uang yang didapatkan cukup untuk kegiatan operasional yayasan. Dan meski setiap bulannya harus mengeluarkan uang sekitar Rp 35 juta untuk untuk membayar pegawai sekitar 9 orang, listrik, PDAM, makan dan minum serta untuk pengeluaran lainnya tapi semuanya bisa tercukupi.
“Meski uang yang dikeluarkan cukup banyak, kita alhamdulillah masih ada saja lebihnya dari uang yang diberikan donatur atau warga yang datang,” jelasnya.
Saat ini jumlah yatim dan piatu di yayasan tersebut sebanyak 43 orang, meskipun kuota yang dapat ditampung oleh panti berjumlah 65 orang. Artinya, target yayasan belum tercapai.
“Saya berharap ke depannya kuota ini akan bisa terpenuhi semuanya Mereka ini, alhamdulillah sekolah semua. Kita masukan mereka ke sekolah dengan biaya dari pemberian donatur. Satu kali masuk sekolah, dana yang dikeluarkan untuk mereka mencapai puluhan juta,” katanya.
Baca juga: PDI Perjuangan Kabupaten Kapuas Gelar Rakercabsus dan Pelatihan Saksi Pleno PPK
Haji Ibuy meyakini memelihara anak Yatim Piatu selain membawa keberkahan juga mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Menurut dia ini sudah ditegaskan oleh Allah Swt. Oleh sebab itu, semakin banyak memberi kepada anak Yatim Piatu, pintu keberkahan Insya Allah selalu terbuka, ujarnya.
“Memelihara anak yatim piatu memang mendatangkan keberkahan. Apalagi disertai dengan niat ikhlas karena Allah Swt.,”katanya.
Menurutnya panti ini tidak akan bertahan jika sistemnya tidak dibangun. Sistem yang dimaksud disini adalah managemen, baik taat administrasi dan juga banyak hal.
“Jujur saja, saya disini tidak digajih atau menerima gaji. Ini mutlak pengabdian saja, bahkan banyak keberkahan saya rasakan selama memimpin yayasan ini,”katanya.
Jika dulu bangunannya dari kayu, sekarang ini ukuran yayasan kita dari luasan tanah lumayan besar. Saat ini kita sudah ada TPA (Tempat Pembacaan Alqur’an) yang dana yang dikeluarkan membangun itu mencapai Rp. 1 miliar lebih,” jelasnya.
Oleh sebab itu, panti ini pernah menjadi terbaik Se-Kalteng pada 2015 lalu dalam hal kemampuan dana yang diprogramkan, anak panti ini kemana dan terkait visi dan misi ke depan.
“Bahkan Saya langsung hadir mewakili Kalteng untuk paparan dengan 33 provinsi Se-Indonesia pada 2015 lalu. Namun kita hanya berada di peringkat 15 saja. Ini adalah penghargaan yang luar biasa bagi Kotim khususnya karena namanya terkenal dikanca Nasional. Yayasan kita saat ini akreditasinya B” paparnya.
“Terkait anak yang diam atau dirawat di yayasan ini memang anak kita ini kebanyakan lari ke SMK. Jika laki-laki maka akan diarahkan ke otomotif, jika perempuan bisa kemungkinan penjahit,” kata Burhanudin. [Red]
Discussion about this post