Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ketua Sementara DPRD Kota Palangka Raya, Khemal Nasery, memaparkan berbagai tantangan dan strategi dalam upaya percepatan pembangunan di kota tersebut.
Dalam dialog yang berlangsung di Institut Agama Kristen Negeri (IAKN) Palangka Raya, Khemal menyoroti beberapa kendala utama yang dihadapi pemerintah kota dalam melaksanakan pembangunan.
“Luasan Kota Palangka Raya yang mencapai 2.679 km² dengan topologi yang beragam, mulai dari sungai, danau hingga hutan-hutan lebat, menjadi tantangan tersendiri. Selain itu, tidak adanya desa di Palangka Raya membuat kota ini tidak mendapatkan bantuan Dana Desa dari pemerintah pusat,” kata Khemal, Jumat (27/9/2024).
Baca Juga : Â Belanja APBD Perubahan Harus Bersifat Prioritas
Akibatnya, seluruh pembangunan di 30 kelurahan harus ditopang oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang saat ini berada di kisaran Rp1,3 triliun.
Khemal juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah kota dan DPRD dalam mengatasi keterbatasan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Sektor pajak dan retribusi yang terbatas, terutama setelah pandemi COVID-19, membuat kita harus bekerja keras untuk memastikan pembangunan tetap berjalan,” ujarnya.
Dalam upaya percepatan pembangunan, Khemal menggarisbawahi pentingnya pengawasan dan realisasi program prioritas yang telah disusun berdasarkan aspirasi masyarakat.
“Kami berkomitmen untuk mengawal seluruh aspirasi masyarakat yang disampaikan melalui musrenbang atau reses, terutama yang berkaitan dengan sarana pendidikan, fasilitas kesehatan, dan fasilitas umum,” terangnya.
Baca Juga : Â Pemkab Gumas dan Ormas Teken NPHD dari APBD
Khemal berharap dengan adanya kerja sama yang baik antara pemerintah kota dan DPRD, percepatan pembangunan di Palangka Raya dapat terwujud secara merata dan berkelanjutan.
“Dengan sinergi yang kuat, kita bisa mengatasi tantangan ini dan membawa Palangka Raya menuju kemajuan yang lebih baik,” tutupnya [Red]
Discussion about this post