kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ketua Parisada Hindu Dharma (PHDI) Kalimantan Tengah (Kalteng), I Wayan Suata, meminta kepada seluruh masyarakat umat Hindu, agar tidak terprovokasi dengan kasus yang saat ini tengah viral.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita asal Kabupaten Barito Utara, menjadi sorotan usai video dirinya naik ke Padmasana yang merupakan situs agama Hindu pada November 2022 lalu, viral dan mendapatkan kecaman dari masyarakat Hindu.
”Kita boleh tersinggung dan kecewa atas pelecehan tersebut. Tetapi tetap serahkan keaturan hukum berlaku. Itu pesan saya dan kami sudah laporkan,” katanya, Rabu, 7 Juni 2023.
Dijelaskannya, saat ini pihaknya telah melakukan rapat bersama Lembaga keagamaan, yakni Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan, Bimas Hindu Kemenag Kalteng, Rektor Institut Agama Hindu, Pemuda Hindu Indonesia, Kesatuan Mahasiswa Hindu Seluruh Indonesia hingga tokoh masyarakat lain.
Baca Juga :Dugaan Penistaan Situs Agama, Umat Hindu Kaharingan Angkat Bicara
Pihaknya telah melaporkan peristiwa tersebut ke kepolisian, serta menyerahkan sepenuhnya proses penyelidikan kepada kepolisian.
“Dengan kejadian itu, umat Hindu sangat prihatin. Kita sudah melakukan musyawarah dan hal itu sudah dilaporkan ke polisi untuk ditindaklanjuti” ucapnya.
Lebih lanjut I Wayan Suata mengatakan, jika laporan tersebut dilakukan, agar ada efek jera sehingga dikemudian hari peristiwa tersebut tidak terulang kembali.
”Pura itu terletak di Tangkiling. Pokoknya tindak lanjuti sesuai hukum biar tidak terjadi lagi apapun alasannya. Jangan ada alasan tidak mengerti, tidak tahu, apalagi alasan kesurupan,” tegasnya.
Baca Juga : Dugaan Penistaan Situs Agama, Polresta Palangka Raya Lakukan Pendalaman
Dirinya memastikan, jika yang dilakukan oknum warga tersebut merupakan suatu pelecehan. Pasalnya Padmasana merupakan tempat persembahyangan serta ritual bagi umat Hindu.
”Itu simbol tempat meletakkan air suci dan bersemayamnya perwujudan tuhan. Itu tempat paling disakralkan dan disucikan. Konkretnya kami ingin saling mengayomi masyarakat dan moderasi beragama hidup beriringan tetap terjaga untuk Kalteng agar barokah,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post