kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) memberikan masukan dalam mendorong tiga instansi yang ada di Pemerintah Daerah (Pemda) setempat yakni Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan dan Perhubungan (DLHKP), Disdikpora dan Dinkes.
Ketua DPRD Kabupaten Gumas Akerman Sahidar mengatakan, untuk DLHKP diharapkan dalam mengantisipasi mengantisipasi kerusakan jalan yang lebih parah lagi, supaya mengadakan alat timbangan portable dan uji KIR. Hal itu, disebabkan banyaknya angkutan dari kendaraan PBS yang over dimension overloading (Odol).
Baca Juga : Lima Fraksi DPRD Gumas Setuju Membahas Rancangan APBD Perubahan 2022
“Karena banyaknya kendaraan angkutan dari PBS yang over dimension overloading, maka pihak DLHKP kabupaten Gumas untuk bisa mengadakan alat timbangan portable dan uji KIR, sehingga itu dapat mengantisipasi kerusakan jalan kita di Gumas,” ucap Akerman Sahidar, Kamis (8/9).
Kemudian, lanjut politisi dari PDIP ini menyarankan ke Disdikpora Gumas agar mengawasi sekolah-sekolah secara berkala, baik di tingkat dasar maupun menengah, hal itu pasca pandemi virus Covid-19. Itu sasaran, sekolah yang tidak melaksanakan atau aktif belajar mengajar.
“Agar Disdikpora tetap awasi secara berkala sekolah-sekolah di tingkat dasar dan menengah pasca Covid -19, bagi yang tidak ataupun belum melaksanakan proses belajar mengajar dan guru-guru yang tidak aktif mengajar agar ditegur dan diberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Baca Juga : Aksi Damai di Desa Dahian Tambuk Didukung DPRD Gumas Ini
Lalu, sambung dia, untuk Dinkes supaya tidak merekomendasikan tenaga kesehatan (Nakes) untuk pindah tugas, dari desa ke kecamatan. Ini juga karena banyaknya laporan dan keluhan masyarakat banyak yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan akibat tenaga mdisnya tidak ada.
“Banyaknya keluhan masyarakat tidak bisa mendapatkan pelayanan kesehatan atau berobat diakibatkan tenaga medis di desa tidak ada, karena itulah Dinkes Gumas supaya tidak memberikan rekomendasi pindah bagi perawat, bidan dan tenaga kesehatan lainnya itu,” pungkas dia. [Red]
Discussion about this post