Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Meskipun saluran irigasi juga tersedia, namun karena belum berfungsi optimal, maka secara rata-rata, pertanian di Kecamatan Pematang Karau, Kabupaten Barito Timur pun hanya mengandalkan air hujan, alias jadi sawah tadah hujan.
Kendati demikian, hambatan ini tidaklah menjadi persoalan bagi para petani di sana untuk mampu melakukan panen. Seperti yang dituturkan Kepala Desa Tumpung Ulung Ahmad Pasya, yang diperkuat pernyataan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Barito Timur, Lurikto SP MM, bahwa panen padi para kelompok tani telah membuktikan penerobosan pada segala keterbatasan.
Baca Juga : Â Rektor UPR Lantik Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya periode 2023-2027
“Bahkan jika dilihat dari hasil panen tiga kelompok tani di Desa Tumpung Ulung ini, yang melakukan panen, pada musim tanam April-September (Asep) ini, kita rata-ratakan hasil ubinannya; 7,8 ton gabah kering panen per hektar,” papar Lurikto saat berbincang dengan awak media usai acara Panen Perdana Padi Varietas Nutrisi Zinc, di Desa Tumpung Ulung, tadi (Jumat, 6/10/2023).
Sementara, salah seorang anggota kelompok tani, Mahyuni, mengusulkan agar pemberdayaan pada petani dimaksimalkan lagi, lewat bantuan tambahan alsintan, serta tidak ada salahnya lagi.mengadopsi program jaman dulu yang terbukti berhasil.
Baca Juga : Â Sudarsono Optimis Pertanian dan Perikanan Mampu Bangkitkan Perekonomian Masyarakat
Dari pengamatan Kaltengtoday.com, hamparan sawah di sekitar lokasi menghasilkan bulir-bulir padi yang bagus. Seperti kata Kadis Pertanian sendiri, yang dipanen adalah varietas Nutri Zinc, yang memang tergolong beras berkualitas dengan kandungan nutrisi tinggi.
Tumpung Ulung sendiri, selain kuat di sektor pertaniannya, juga mulai terkenal dengan produksi rumahan gula merah mereka, yang terbuat dari enau, alias sadapan nira kelapa.  [Red]
Discussion about this post