kaltengtoday.com, Palangka Raya – Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah (Sekda Kalteng) Nuryakin mengatakan terdapat 2 hal yang esensial dalam upaya-upaya mengejar Net Sink 2030 dari sektor Forestry and Other Land Use (FOLU).
2 Hal tersebut menurutnya yakni menjaga hutan yang ada dan menanam lahan kritis. Dan, hal ini disampaikannya saat membuka secara resmi membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Tahun 2023 di Hotel Aquarius Palangka Raya, Senin (12/6).
“Caranya dapat beragam, mulai rehabilitasi, mengembangkan wisata alam, mengkreasi ekonomi masyarakat, juga mengelola hutan kemasyarakatan,” tuturnya.
Baca Juga : Pemprov Kalteng Gelar Workshop Indonesia’s FOLU Net Sink 2030
Sekda menjelaskan berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2021, penurunan emisi didukung oleh pengendalian emisi gas rumah kaca sektor kehutanan, untuk menjadi penyimpan atau penguatan karbon dengan pendekatan carbon net sink dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lain pada tahun 2030.
Terkait hal tersebut, diterbitkanlah Keputusan Menteri LHK Nomor : 168/MENLHK/PKTL/PLA.1/2/2022 tanggal 24 Februari 2022 tentang Indonesia’s Forestry And Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 untuk Pengendalian Perubahan Iklim.
Selain itu, ia menjelaskan pada Desember 2022 lalu, Kalteng telah menyelesaikan Dokumen Rencana Kerja Aksi Mitigasi Perubahan Iklim dan menyiapkan konsep Keputusan Gubernur tentang Tim Pelaksana Percepatan Implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.
“Dukungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah ini diharapkan dapat menyumbang menurunkan hampir 60% target penurunan emisi nasional untuk mencapai netral karbon atau net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat,” harap Sekda.
Baca Juga : Pemprov Kalteng di Minta Maksimalkan SMK Dalam Tingkatkan Kualitas SDM
Pada kesempatan ini, Sekda juga mengingatkan mengenai antisipasi ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di tahun 2023. “Berdasarkan prakiraan BMKG tahun 2023 kemarau lebih panjang dan lebih kering daripada tahun-tahun sebelumnya, potensi terjadinya Karhutla wajib kita waspadai. lingkungan dan ekonomi secara luas,” imbuhnya.
Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kehutanan Kalteng Agustan Saining menyampaikan Rakornis ini mengambil tema ”Optimalisasi Kinerja Pembangunan Kehutanan Daerah Dalam Rangka Implementasi FOLU Net Sink 2030”.
“Rakornis ini bertujuan untuk mengkoordinasikan pelaksanaan rencana kerja FOLU Net Sink 2030 dalam program Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah dan pembahasan rencana kegiatan DBH-DR tahun 2024,” tukasnya.[Red]
Discussion about this post