Kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau sebutan Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menjadi salah satu wilayah di Kalteng yang dianggap kurang akan terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Tetapi, bukan berarti sejumlah wilayahnya tidak mengalami kabut asap yang diyakini merupakan kiriman dari kabupaten tetangga.
Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Gumas Richard FL. mengatakan, dampak dan ancaman dari kabut asap yang terjadi di Kabupaten Gunung Mas mulai dirasa mengganggu, terutama bagi peserta didik di sekolah. Menyikapi, itu pihaknya telah mengeluarkan edaran untuk menunda jam masuk sekolah.
Baca Juga :Â Pohon Tumbang Jatuh Ke Jalan Akibat Karhutla
“Selain menunda jam masuk sekolah, proses belajar mengajar juga dipercepat. Artinya jam pulang sekolah dipercepat,” ujar Richard, Jumat (6/10).
Richard menjelaskan, surat edaran yang telah diberlakukan itu hanya bersifat sementara. tergantung bagaimana kondisi kabut asap kedepannya. Pihaknya juga akan terus melakukan pemantauan terkait tingkat keparahan dari kabut asap tersebut.
“Kita akan pantau terus. Jika kondisi kabut semakin tebal akan kita tinjau apakah sekolah belajar dari rumah alias daring. Juga nantinya kita evaluasi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN).
Baca Juga :Â Sebanyak 127 Karhutla di Barsel Bisa Ditanggulangi
Kata Richard, kebijakan yang diambil oleh pemerintah tentunya atas pertimbangan yang matang. Apalagi dalam hal ini menyangkut kesehatan bagi peserta didik dan masyarakat pada umumnya. Meskipun sejumlah wilayah di Gunung Mas mengalami hujan namun kebijakan tetap harus diambil karena situasi kabut asap belum mereda.
“Kita berharap semoga kedepan kabut asap segera hilang. Sembari kami imbau juga kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga lingkungan,” pungkas dia. [Red]
Discussion about this post