Kaltengtoday.com, Kapuas – Akibat intensitas curah hujan tinggi mengakibatkan 6 kecamatan terendam banjir sehingga status siaga menjadi tanggap darurat banjir selama 14 hari.
Hal ini disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah( BPBD) Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga,bahwa akibat tingginya intensitas curah hujan yang mengakibatkan 6 Kecamatan di Kabupaten Kapuas terendam air.
“Banjir Sudan merata di 6 Kecamatan 25 desa,”ucap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kapuas Panahatan Sinaga,Kamis 18 Januari 2024.
Baca Juga : Â Jalan Aspal di Moloh-Ampah Kota Rusak Akibat Banjir
Dijelaskan,saat ini kondisi cuaca ekstrim bencana hidro metrologi sehingga diingatkan kepada masyarakat Kabupaten Kapuas yang bermukim di bantaran sungai untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap curah hujan yang tinggi mengakibatkan 6.545 Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa 23.245 orang.
“Belum lagi fasilitasi kesehatan yang terendam sebanyak sebelas unit,pendidikan lima puluh tiga unit ,rumah ibadah ada empat puluh tujuh unit dan fasilitas umum ada tiga puluh tuju unit,”ungkapnya.
Sedangkan lanjut Dia,akses jalan ada 59 titik serta bangunan rumah terendam ada 3.940 unit.Sehingga perlu diwaspadai sepanjang bulan Januari 2024 curah hujan masih tinggi dan data yang disampaikan berdasarkan informasi dan pengecekan langsung ke lapangan.Sehingga semua OPD terkait dapat berperan sama kita membantu warga yang terdampak Banjir.
“Setelah melakukan penelusuran tiga desa dan empat dusun BPBD bersama Dinas Kesehatan belum di temukan masalah kesehatan warga baik demam maupun diare dan banjir yang terjadi adalah air tergenang bukan banjir bandang,”imbuhnya.
Baca Juga : Â Sebagian Desa di Barito Timur Terendam Banjir
Ditambah Panahatan yang akrab disapa Sinaga itu,upaya yang dilakukan Pemerintah Daerah Kabupaten Kapuas saat ini,dengan melakukan pendataan semua warga di 6 Kecamatan yang terdampak banjir dengan mensuport dengan bantuan sandang pangan.
“Bukti bahwa Pemerintah hadir di tengah masyarakat yang mengalami bencana dan harapan jauh kedepan supaya kejadian ini jangan terulang kembali dilakukan normalisasi sehingga sungai berfungsi sebagaimana mestinya,”pungkasnya.[Red]
Discussion about this post