Kaltengtoday.com, Pulang Pisau – Sebagai upaya mempertahankan kelangsungan lingkungan hidup kawasan hutan mangrove di Kabupaten Pulang Pisau, tentunya diperlukan sebuah terobosan baru untuk penanaman dan pengayaan di beberapa wilayah, khususnya di kawasan pesisir pantai di Kecamatan Sebangau Kuala dan Kahayan Kuala.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pulang Pisau Drs. Wartony M.Si melalui Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup, Veronica Lenny P saat mendampingi kunjungan lapangan Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang saat melihat kondisi kawasan mangrove yang berada di Desa Sei Pudak, Sei Pasanan, dan Sei Berunai Kecamatan Kahayan kuala , Rabu (13/10/2021).
Veronica menyampaikan, bahwa potensi kawasan hutan mangrove yang ada di Kabupaten Pulang Pisau yang meliputi kecamatan Kahayan Kuala dan Sebangau Kuala kurang lebih 17.574,12 Ha menjadi peluang strategis untuk dikembangkan. Baik sebagai fungsi ekologis maupun fungsi ekonomis.
Wanita yang akrab disapa Vero itu menjelaskan, fungsi mangrove merupakan habitat bagi banyak jenis ikan, udang, kepiting untuk tempat bertelur dan tempat mencari makan bagi biota laut. Selain mampu menahan dan memperlambat arus ombak yang datang, keberadaan mangrove ini akan mengurangi resiko abrasi serta dapat menyerap semua jenis logam berbahaya dan dapat membuat kualitas air menjadi jernih.
Baca Juga : Â Pemkab Pulpis Optimalisasi SDA Guna Mendongkrak PAD
” Tadi kita sudah mendengar bersama, bahwa Bupati Pulang Pisau Pudjirustaty Narang menyampaikan harapannya, ke depan keberadaan kawasan hutan mangrove yang ada di Desa Sei Pudak, Sei Pasanan dan Sei Barunai dengan seluas kurang lebih 102,4 Ha akan dilakukan penanaman baru dan revegentasi, ” ucapnya
Baca Juga : Â Dorong Pengisian Data Aplikasi Pemkab Pulpis Gelar Lomba
” Tentu ini akan menjadi nilai tambah (value), sebagai upaya pemberdayaan masyarakat setempat melalui pembibitan, penanaman dan pemeliharaan. Sehingga diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi terlebih dimasa pandemi saat ini. Baik melalui program UMKM untuk pembuatan obat tradisional, dijadikan kawasan ekowisata serta lainnya yang secara langsung menjadi mata pencaharian masyarakat setempat, ” demikian disampaikan wanita yang akrab disapa Vero yang sebelumnya bertugas di BPBD Pulang Pisau. [BS]
Discussion about this post