kaltengtoday.com, – Entertainment, – Berpaling dari Instagram, kali ini kita membahas mengenai salah satu platform media sosial populer yang tetap bisa eksis dan banyak diminati walau bukan berada di bawah embel-embel nama besar Meta, apa lagi kalau bukan Twitter.
Media sosial yang sudah lebih dulu hadir sejak tahun 2006 ini belakangan mencuri perhatian karena sang pendiri sekaligus CEO, yaitu Jack Dorsey membuat pengumuman kalau dirinya memutuskan untuk meninggalkan Twitter untuk berjalan secara mandiri tanpa berada di bawah kepemimpinannya secara langsung.
Keputusan tersebut diumumkan Dorsey lewat sebuah cuitan di akun Twitter miliknya pada hari Senin (29/10) lalu, lengkap dengan surat pengunduran dirinya sebagai seorang CEO.
not sure anyone has heard but,
I resigned from Twitter pic.twitter.com/G5tUkSSxkl
— jack⚡️ (@jack) November 29, 2021
Menariknya, sehari sebelum mengunggah pengumuman tersebut ia membuat cuitan yang bertuliskan “I love Twitter”.
Mundurnya Dorsey dari posisi CEO kali ini bukan kali pertama terjadi. Saat pertama kali memimpin di awal kemunculan Twitter tahun 2006, ia harus melepaskan jabatannya tersebut pada tahun 2008 dan digantikan oleh Evan Williams yang juga merupakan seorang co-Founder lainnya.
Dorsey baru kembali ke Twitter di tahun 2011 sebagai salah satu pimpinan eksekutif, tapi baru secara sah kembali menjabat sebagai CEO di tahun 2015.
Alasan kembali melepas posisi CEO
Menilik dari surat pengunduran diri yang diunggah, Dorsey berpendapat bahwa perusahaan yang dipimpin oleh pendirinya sendiri akan sangat membatasi pergerakan dan malah menjadi satu titik kegagalan.
Tapi di balik alasan tersebut, rupanya muncul kabar bahwa banyak pucuk pimpinan Twitter lain yang menilai kalau Dorsey bukan sosok yang tepat untuk jadi seorang pemimpin dalam perusahaan, terlepas dari kemampuannya menghadirkan keberadaan Twitter itu sendiri.
Menurut salah satu sumber, muncul dugaan kalau dorongan agar Dorsey melepas jabatan CEO sebenarnya sudah ada sejak tahun 2020. Bukan tanpa alasan, hal tersebut ternyata didasari karena penilaian terhadap Dorsey yang dianggap lebih fokus mengurus perusahaan pembayaran digital yang dimiliki dirinya yakni Square, ketimbang Twitter.
Entah keputusan mundurnya Dorsey dari Twitter ini murni karena keinginannya sendiri atau karena desakan dari para pucuk pimpinan lainnya, yang jelas Dorsey secara tegas menyatakan kalau kedepannya Twitter akan dipimpin oleh orang yang memahami perusahaan dengan baik.
Parag Agrawal, sosok CEO baru Twitter
Bicara soal estafet kepemimpinan, dalam keterangan yang sama Dorsey juga mengumumkan sosok yang akan menggantikan perannya dan mengemban tugas sebagai CEO ia percayakan kepada Parag Agrawal.
Parag sendiri sebelumnya menduduki posisi sebagai Chief Technology Officer (CTO) sejak tahun 2017. Dirinya diketahui pertama kali bergabung dengan Twitter pada tahun 2011 sebagai seorang product engineer.
Menurut Dorsey, Parag selama ini adalah sosok kunci di balik pengambilan keputusan penting bagi Twitter dalam menentukan setiap rancangan dan arah bisnis yang akan dijalankan. Dorsey juga menilai bahwa Parag adalah sosok yang tepat karena memahami dengan baik apa yang dibutuhkan oleh perusahaan di waktu yang akan datang.
Memiliki rekam jejak yang gemilang di industri teknologi, Parag yang merupakan pria berdarah India diketahui pernah berkarier di sejumlah perusahaan teknologi ternama seperti Microsoft, Yahoo, dan AT&T Labs.
Baca juga : Mark Zuckerberg dan Ambisinya Mengulang Kesuksesan Fenomenal Facebook
“Kepercayaan saya kepadanya sebagai CEO sangat dalam,” pungkas Dorsey.
Baca juga : Curi Perhatian, Ini Sosok Pria yang Jadi Menantu Bill Gates
Akankah Twitter jadi platform media sosial yang semakin populer di bawah kepemimpinan CEO baru?[Red]
Discussion about this post