Kalteng Today – Palangka Raya, – Peristiwa saling tembak terjadi di Markas Komando Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah pada Selasa (7/7/2020) pagi tadi.
Beberapa kali suara dentuman tembakan terdengar oleh awak media meliput puluhan anggota Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah mengejar 2 orang berpakaian preman dengan senjata laras panjang.
Sambil mengeluarkan tembakan peringatan untuk meringkus 2 orang yang tersebut yang diduga sedang melakukan aksi teror, dan aksi tersebut dapat digagalkan oleh anggota Sabhara yang turun dengan senjata lengkap.
Aksi tersebut adalah merupakan simulasi lanjutan yang dilakukan oleh Direktorat Samapta Polda Kalimantan Tengah dalam menghadapi Pilkada yang rencananya akan digelar pada bulan Desember mendatang serta mempersiapkan pengamanan ring 1 pejabat VIP yakni presiden yang direncanakan datang pada tanggal 9 Juli 2020 mendatang.
Sebagaimana diketahui orang nomor satu di Republik ini direncanakan akan datang untuk mengunjungi bumi tambun bungai Kalimantan Tengah, yakni ke Kabupaten Kapuas dan pulang Pisau dalam rangka mengecek kesiapan food estate yang dicanangkan oleh pemerintah di 2 kabupaten di Kalimantan Tengah tersebut.
Wakil direktur Samapta Polda Kalimantan Tengah AKBP timbul Siregar mengatakan bahwa latihan ini memang disiapkan untuk mempersiapkan kedatangan presiden ke Kalimantan Tengah serta mengamankan Pilkada yang akan dilaksanakan pada akhir tahun ini.
Lebih lanjut dirinya mengatakan pemateri yang yang memberikan pembekalan kepada anggota adalah anggota Samapta yang sudah mendapatkan pelatihan untuk ketahanan dan pengamanan di mabes Polri dan merupakan anggota yang sudah berpengalaman di bidangnya.
“Kita tetap melaksanakan latihan rutin sembari juga mempersiapkan pengamanan Pejabat VVIP yakni Presiden. Pemateri kita sudah profesional di bidangnya. Maka dari itu kita manfaatkan untuk memberikan bekal pelatihan bagi anggota kita” Tandas Wadir Samapta.
Baca Juga :Â Kapolda Kalteng Resmikan Renovasi Balai Keramat Raja di Desa Tumbang Rungan
Pelatihan ini terdapat dua latihan yang berbeda yang pertama adalah bagaimana mengamankan Presiden yang akan datang ke Kalimantan Tengah.
Kemudian kedua mengantisipasi tindak kejahatan atau aksi teror yang mungkin saja terjadi, selanjutnya pelatihan juga dilakukan dengan format penyelamatan atau penyekapan dengan pelaku kejahatan yang membawa senjata lengkap. [Red]
Discussion about this post