Kalteng Today – Palangka Raya. Mahasiswa asal Kalteng yang saat ini sedang menuntut ilmu di rantau orang mulai merasakan sulitnya untuk bertahan hidup disaat Pandemi Covid-19.
Contohnya, para mahasiswa yang tengah belajar di Yogyakarta mengaku diperhadapkan pada situasi yang sangat sulit dan semua serba terbatas, dan mereka butuh perhatian pemerintah daerah.
Menurut Yordi, alumni Institut Pertanian Yogyakarta (Instiper) yang tengah mempersiapkan melanjutkan jenjang S 2 di Yogyakarta menjelaskan, untuk saat ini mereka tidak bisa berbuat banyak karena kondisinya serba sangat terbatas,ujarnya.
“Kita hanya berupaya untuk tetap bertahan semampunya saja, dengan cara saling membantu satu sama lainnya. Kondisi kami disini sangatlah sulit apalagi jauh dari orangtua,” kata Yordy kepada awak media melalui sambungan selular, Kamis (7/5).
Yordi mengungkapkan dengan kondisi saat ini mereka hanya bertahan semampunya saja, baik itu mahasiswa yang ada di asrama Pakuningratan maupun di asrama Abu Bakar Ali (ABA) Yogyakarta ataupun kawan-kawan mahasiswa asal Kalteng yang ada di kos-kosan maupun rumah kontrakan,terangnya.
“Pastinya untuk saat ini dan bertahan hidup di sini, kami saling bantu satu sama lainnya. Kami di sini masih belum menerima bantuan dari pemerintah daerah, baik itu dari Pemprov, Pemkab maupun Pemkot,” bebernya.
Dipaparkan Yordi dalam sambungan selular itu, khususnya di asrama Pakuningratan Yogyakarta, yang jumlah penghuni yang rata-ratanya mahasiswa ada sebanyak 14 orang, ada pula mahasiswa yang ada di luar asrama atau kos-kosan maupun rumah kontrakan, yang tercatat hingga saat ini ada sekitar 200 orang.
Memang kata dia mereka pernah mendapatkan bantuan dari Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat beberapa waktu lalu juga bantuan dari warga Yogyakarta juga para alumni yang diberikan secara pribadi,jelasnya.
Yordi juga menegaskan, sebagian mahasiswa asal Kalteng yang terdampak secara ekonomi karena beberapa mahasiswa yang kiriman bulanannya menurun bahkan ada yang sampai terputus untuk sementara waktu.
“Meski kami tidak memaksa, setidaknya pemerintah daerah juga bisa memperhatikan nasib kami disini,”harapnya.
Diakuinya, untuk saat ini pihaknya sangat terbuka untuk menerima bantuan dari semua pihak yang peduli, terhadap kondisi mereka.
Baca Juga:
Kisah Pilu Riyani, Wanita Tua Yang Bertahan Hidup Dari Memulung
Bagi pihak yang ingin membantu bisa menghubungi Sdr. Aswan yang sekarang ini ada di asrama Pakuningratan, dengan nomor telepon/wa 085348397321. [Red]
Discussion about this post