kaltengtoday.com, Palangka Raya – Ketua Kalteng Watch Anti Mafia Tanah, Men Gumpul, menceritakan terkait asal muasal terjadinya sengketa lahan di Jalan Badak-Hiu Putih, Kota Palangka Raya.
Dikatakannya, berdasarkan keterangan dari kliennya yang bernama Ode Sawal, kronologis dirinya bersama para pensiunan PNS lainnya bisa mendapatkan lahan di kawasan tersebut, berawal dari terobosan Gubernur Kalteng periode 1989, Soeparmanto.
Pada saat apel pagi, Gubernur Kalteng Soeparmanto mengatakan, jika dirinya menginginkan adanya peningkatan kesejahteraan untuk PNS melalui pengadaan lahan.
Baca Juga : Â Begini Cara Pelaku Mafia Tanah Klaim Tanah Orang
“Kemudian, petunjuk itu ditindaklanjuti Sekda Provinsi Kalteng dengan menyurati Wali Kota Palangka Raya, Lukas Tingkes. Surat berisikan permintaan kepada wali kota untuk mencarikan lahan untuk keperluan PNS di lingkungan Pemprov Kalteng,” katanya, Senin (6/2/2023).
Kemudian, setelah melalui proses yang panjang, akhirnya Wali Kota, Lukas Tingkes, menunjuk tanah yang berada di Jalan Badak dan sekitarnya, yang pada saat itu Jalan Hiu Putih belum ada
“Yang perlu diingat, jaman itu belum ada pemekaran, masih Kecamatan Pahandut dan Kelurahan Palangka Raya. jalan Hiu Putih juga tidak ada,” ucapnya.
Untuk mengindari adanya tebang pilih dalam pemilihan lokasi, penentuan tempat pun dilakukan dengan sistem cabut.
Baca Juga : Â Ditreskrimum Polda Kalteng Ungkap Aksi Mafia Tanah
Sementara, untuk proses pembayaran lahan tersebut dikelola oleh Koperasi Isen Mulang, yang kemudian para PNS yang telah mendapatkan lahan, membayar lahan tersebut dengan cara pemotongan gaji.
“Jadi ribuan pegawai ini membeli dari jerih payahnya, melalui gaji yang dicicil,” ungkapnya.
Namun, lanjut Men Gumpul, permasalahan kemudian muncul usai perang etnis yang terjadi pada 2001 silam. Usai peristiwa berdarah tersebut, sejumlah oknum kemudian mengaku dan mengklaim lahan tersebut.
“Awal mulanya bukan MD, tapi Stepanus, kemudian ada lagi dan terakhir MD ini,” ujarnya.
Setelah berjuang selama puluhan tahun, akhirnya Ode Sawal bersama ribuan pensiunan PNS lainnya bisa bernafas lega, setelah Polda Kalteng berhasil mengungkap pelaku mafia tanah.
Baca Juga : Â Dua Kasus Mafia Tanah di Ditreskrimum Polda Kalteng, Naik Tahap Penyidikan
Men Gumpul yang mewakili para korban mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran Polda Kalteng, karena telah berhasil mengungkap mafia tanah yang telah merenggut lahan anggota Koperasi Isen Mulang.
“Apresiasi kami setinggi-tingginya untuk Polda Kalteng karena telah mengembalikan lahan kami dari pihak yang telah mengklaim,” pungkasnya.[Red]
Discussion about this post