Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Melandainya kasus Covid-19, terutama yang berdampak pada kematian diakui membuat sebagian masyarakat lengah. Bahkan parahnya, sebagian beranggapan bahwa Covid-19 tidak ada lagi.
Anggapan-anggapan itu tegas Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Sinyo, adalah anggapan yang salah dan menyesatkan.
Baca juga : Tengah Malam, Pasutri di Palangka Raya Tewas Bersimbah Darah
“Memang kalau kita lihat angka kasus Covid-19 terus menunjukkan penurunan termasuk kasus meninggal akibat Corona. Tetapi bukan berarti Covid-19 telah hilang atau tak ada lagi. Karena sampai saat ini, status Pandemi Covid-19 pun masih belum dicabut,” tegas Sinyo, Minggu (25/9/2022).
Bahkan status Pandemi Covid-19 ini, lanjut dia, tidak hanya berlaku di Indonesia, tetapi hampir di seluruh negara di dunia.
Meskipun kasus positif menunjukkan penurunan cukup signifikan, sebut dia, Pemerintah tidak akan tergesa-gesa untuk menetapkan akhir pandemi. Pemerintah masih terus berhati-hati dalam menafsirkan arti akhir pandemi Covid-19.
“Selain itu, Pemerintah juga perlu mematangkan kesiapan seluruh elemen masyarakat maupun pemerintahan sendiri dalam menyambut fase endemi, termasuk dalam cakupan vaksinasi ketiga atau booster Covid-19,” sebut Sinyo.
Menurunnya kasus positif Covid-19 dan dampak fatal (angka kematian) akibat Virus Corona di Tanah Air, jelas Sinyo, tidak terlepas dari gencarnya vaksinasi yang dilakukan. Mulai dari pemberian vaksin primer yakni dosis satu dan dua, hingga dosis tiga atau booster.
Namun sayang, cakupan vaksin booster dalam beberapa bulan terakhir cenderung semakin melambat. Secara nasional, cakupan vaksinasi booster hingga saat ini masih berada di angka 26,90 persen.
“Ini tentu menjadi salah satu kendala utama bagi Indonesia dalam menyatakan keberhasilan atas penyebaran virus Corona, apalagi mengakhiri pandemi,” tegas dia.
“Sedangkan untuk dapat berhasil masuk ke dalam fase endemi, Indonesia setidaknya harus meningkatkan cakupan vaksin booster hingga di atas 50 persen. Hal ini sesuai dengan anjuran yang telah ditetapkan oleh WHO,” imbuhnya.
Lebih lanjut Sinyo juga menegaskan, untuk mempercepat berakhirnya pandemi, memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama kesadaran masyarakat, khususnya dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
Baca juga : Banjir di Palangka Raya Berangsur Surut
“Jadi, kesadaran masing-masing dari kita semua akan sangat mempengaruhi cepat atau lambatnya pandemi ini berakhir. Jika kita ingin pandemi segera berakhir, maka tetaplah patuhi prokes, segera lengkapi dosis vaksin sesuai yang ditetapkan Pemerintah,” tegasnya.
Sementara itu, pada kegiatan vaksinasi yang dilaksanakan BINDA Kalteng 24 September 2022, di lima lokasi, realisasi tervaksin sebanyak 306 orang. Sedangkan untuk periode 14 – 24 September 2022, cakupan vaksinasi mencapai 6.504 orang.
“Hari ini, kami juga melaksanakan vaksinasi di Kabupaten Kotawaringin Barat, Katingan, Murung Raya, Barito Utara, Kapuas, Kota Palangka Raya, Barito Timur, Seruyan, Pulang Pisau dan Gunung Mas,” pungkas Sinyo. [Red]
Discussion about this post