kaltengtoday.com, Entertainment – Siapa yang kangen suasana Car Free Day setiap akhir pekan? Siapa yang kangen beraktivitas normal saat liburan? Huhu akhirnya, salah satu hal yang dirindukan warga lokal di tiap daerah masing-masing perlahan akan kembali dilaksanakan.
Salah satunya adalah moment Car Free Day alias Hari Bebas Kendaraan di Kalimantan Tengah yang mulai hari ini, Minggu (13/3/2022) sudah kembali dibuka, khususnya di daerah Palangka Raya.
Kebijakan ini sejalan dengan adanya keputusan pemerintah pusat tentang kelonggaran aktivitas berkenaan dengan pandemic Covid-19 yang rencananya akan diubah status menjadi endemi, menjadikan beberapa pemerintah daerah menyambut antusias. Salah satunya dengan kembali membuka kembali acara olahraga bersama.
Bukan tidak mungkin acara ini kembali dilaksanakan, asalkan semua masyarakat tetap patuhi protokol kesehatan dengan selalu mengenakan masker, masih harus menjaga jarak, dan wajib mencuci tangan setelah berkegiatan.
Selain mengizinkan acara olahraga bersama, pemerintah Kalimantan Tengah melalui Wakil Gubernur H. Edy Pratowo juga menyatakan bahwa para pelaku UMKM alias para pedagang diperbolehkan menggelar lapak jualannya di lokasi CFD.
Hal ini berkaitan dengan pergerakan ekonomi provinsi Kalimantan Tengah, Palangka Raya khususnya untuk terus maju. Dengan catatan semua pedagang, peserta CFD, dan semua masyarakat yang hadir sudah divaksin minimal dosis kedua.
Sejarah Car Free Day Dunia
Anyway, berbicara tentang event Car Free Day, kalian tahu gak sih, asal usul CFD dari negara mana, dan kapan ada di Indonesia?
Menurut catatan sejarah yang dikutip dari berbagai sumber, event Car Free Day pertama di dunia dilaksankan oleh warga Belanda pada 25 November 1956.
Pada pelaksanannya, pemerintah Belanda mengajak semua masyarakat untuk sebisa mungkin menghindari menggunakankendaraan bermotor. Mereka dianjurkan untuk berjalan kaki, bersepeda, atau naik kendaraan umum untuk mengurangi polusi udara.
Menyusul warga Prancis yang menggelar acara Green Transport Week pada tahun 1995 dengan tujuan yang sama.
Lalu pada 22 September 2000, semua negara Eropa menggelar European Car Free Day secara serentak.
Kemudian ditetapkanlah tanggal 22 September sebagai perayaan hari bebas kendaraan di seluruh dunia alias Car Free Day International.
Car Free Day di Indonesia
Indonesia adalah negara pertama ASEAN yang menerapkan Car Free Day, yang pertama kali digelar pada tahun 2001 di Jalan Imam Bonjol, Jakarta.
Car Free Day di Jakarta pada awalnya digelar setiap satu bulan sekali, yang kemudian meningkat frekuensi yang lebih sering menjadi 2 kali dalam sebulan. Hingga akhirnya disepakati sebagai acara akhir pekan setiap minggunya.
Seiring perjalanannya, Car Free Day dimanfaatkan untuk ajang kampanye untuk mengurangi pencemaran udara di kota-kota besar dunia, termasuk di Indonesia.
Namun seiring berjalannya waktu, moment ini bukan hanya dijadikan ajang olahraga. Kini justru bergeser makna menjadi New Trend Activism yang dijadikan wadah masyarakat untuk menikmati hiburan hingga aksi belanja massal.
Bukan hanya olahraga, di lokasi CFD kekinian justru lebih banyak spot lokasi untuk buka lapak jualan, panggung hiburan, permainan anak-anak, hingga kegiatan festival lain.
Tidak hanya itu, bahkan event CFD kerap dimanfaatkan sejumlah instansi untuk sosiliasasi, promosi, hingga kampanye sosial.
Yaa selama tidak melanggar norma, disusupi kampanye politik dan mengandung unsur SARA kegiatan seperti ini sah-sah saja dilakukan.
Bahkan pemerintah sejumlah daerah mendukung penuh para pelaku usaha untuk meningkatkan perekonomian dalam ‘ajang olahraga’ rutin mingguan, seperti di daerah Kalimantan Tengah.
Sambil menyelam minum air, sambil olahraga bisa sambil jajan-jajan, bertemu teman lama, belanja, untuk meningkatkan kesehatan jiwa dan raga, kenapa enggak? Hehe
[Red]
Discussion about this post