Kaltengtoday.com, Cek Fakta – Sejumlah akun media sosial seperti Facebook, Tiktok, X, hingga WhatsApp grup keluarga ramai dengan postingan video yang memperlihatkan sejumlah koper untuk pemenangan tertentu di Pilkada 2024.
“AMUNI SERANGAN FAJAR MELALUI KONTRAK POLITIK DI HADAPAN NOTARIS?” Hancur bangsa dan negeri ini, jika pemilu, pilpres, pilkada dengan tabur uang, bukan adu konsep, program dan idealisme tapi adu duit, apalagi duit gelontoran dari Cina2 hasil maling. Korupsi. Dan yang paling parah rakyat yang lapar atau dilaparkan mau menjual suaranya dan pilihannya”.
Isi caption dari video yang beredar di sejumlah media sosial sejak November 2023 lalu. Dari video yang beredar terlihat uang pecahan lima puluh ribu dan seratus ribu yang sedang berada di sebuah gedung di Surabaya, Jawa Timur.
Cek Fakta.
Hoax atau Fakta, bahwa uang tersebut diperuntukan sebagai money politik Pilkada 2024 di Kalimantan?
Baca Juga : [Hoax atau Fakta] Pemilu 2024 Curang! Warga Taipei Sudah Terima Surat Suara dan Mencoblos Duluan
Mengutip dari berita yang ditulis Tempo.co di website cekfakta.com, bahwa belum ada laporan masuk terkait dugaan penyimpanan uang tersebut.
Baik dari Kasubbag Pengawasan dan Humas Bawaslu Kota Surabaya, Hastyo Nurmandriya, maupun Ketua Bawaslu Jatim, A. Warits, menyatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan adanya dugaan uang yang disimpan di Surabaya untuk adu duit dalam Pilkada 2024 di Kalimantan.
“Belum ada (laporan masuk). Terimakasih informasinya, kami akan tindak lanjuti itu,” ucap Warits, Senin, 5 Februari 2024.
Namun Warits menegaskan bahwa ada atau tidaknya money politik untuk pemilihan, masyarakat saat ini sudah jauh lebih cerdas dan paham bahwa mereka memiliki pilihan sendiri.
Baca Juga : Teken MoU Cek Fakta Pemilu 2024: Bawaslu Maluku Utara dan AMSI Maluku Utara Bersinergi
Sehingga seharusnya akan menolak pembelian suara atas hak pilihanya ketika proses Pemilu dilaksanakan 14 Februari mendatang.
Kesimpulan.
Berdasarkan verifikasi Tempo, narasi adanya uang politik yang ditujukan untuk Pilkada di Kalimantan belum terbukti kebenarannya. [Red]
Sumber: https://cekfakta.com/focus/15897
Discussion about this post