Kalteng Today – Entertainment, – Kondisi pandemi saat ini, membuat industri film ikut merasakan dampaknya. Pendapatan yang biasa mereka peroleh dari penayangan melalui bioskop di seluruh dunia, kini harus bergantung pada layanan streaming yang di tonton oleh para penikmat film di rumah.
Bagi para penikmat film sendiri, mereka membutuhkan tontonan yang layak dan menghibur di sela-sela kesibukan mereka bekerja dan menghadapi kejenuhan selama pandemi. Meski tentu berbeda rasanya ketika menonton pada layar yang kecil dengan suara yang tidak semenggelegar seperti dalam ruangan bioskop.
Di satu sisi, hal ini dapat menjadi sebuah dorongan bagi industri film untuk dapat memanfaatkan kesempatan, memproduksi banyak film terbaik mereka dan mengambil hati para penonton. Salah satunya seperti film Godzilla vs Kong yang diklaim menjadi film pandemi terbaik dan menjadi box office di beberapa negara. Pada saat penayangannya di HBO akhir Maret ini, Godzilla vs Kong mampu menghasilkan pendapatan hingga 121,8 juta dolar Amerika.
Godzilla vs Kong memberikan sebuah pengharapan pada industri perfilman, terutama Hollywood bahwa mereka masih dapat berjaya segera setelah keadaan makin membaik dan bioskop mulai dibuka kembali.
Lahir dari kolaborasi dua studio, yaitu Legendary dan Warner Bros, Godzilla Vs. Kong menciptakan sebuah rekor baru di China dengan meraup 70,3 juta dolar pada beberapa hari penayangannya. Film ini juga mendapat rating tinggi di beberapa wilayah, seperti Rusia, Australia, dan Meksiko.
Pendapatannya yang tinggi di China, bahkan membuat Godzilla vs. Kong setara dengan film sebelumnya Godzilla: King of Monsters (2019) yang ditayangkan pada saat dunia belum dilanda pandemi virus Corona.

Di sutradarai langsung oleh Adam Wingard, yang terkenal karena film thriller-nya yang mengejutkan dan memuaskan. Dari judul film-nya saja, kita dapat mengambil kesimpulan sebagai perkelahian besar antara Godzilla dan King Kong, dan Adam Wingard mampu memenuhi ekspektasi kita terhadap film ini.
Berbeda dengan film Godzilla dan Kong sebelumnya pada proyek MonsterVerse, yang dimulai dengan Godzilla (2014), Godzilla vs. Kong menampilkan sebuah bencana yang serius dengan melibatkan sebuah kisah dari zaman dahulu kala dan jalur paralel dengan kondisi dunia saat ini.
Jika sebelumnya, gerakan mereka masih terlihat tidak begitu nyata, kini desain mereka sedikit diubah untuk membuatnya lebih ekspresif dan dramatis sehingga keberadaan mereka lebih dapat dipercaya dan terlihat luar biasa. Selain itu, adegan yang ditampilkan pada saat manusia bertarung dengan monster diperlihatkan pada sudut pandang baru yang lebih menarik dan detail, yang membuat film ini sangat memukau dan layak untuk menjadi box office.
Godzilla vs. Kong memiliki dinamika yang berbeda, hampir terasa tidak sejalan dengan keempat film sebelumnya di bawah proyek MonsterVerse. Godzilla vs. Kong tetap berinti pada penghancuran kota seperti pada film-film sebelumnya, yang berbeda adalah dari sisi gelap, horor, dan teror yang ditimbulkannya. Membuat sebagian pengamat film mengatakan bahwa kemungkinan film ini adalah kalibrasi ulang yang cerdas untuk plot atau alur ceritanya dengan berpusat pada manusia, sehingga terasa seperti sebuah situasi yang mengerikan.
Baca Juga :Â Mengikuti Perjalanan Captain America yang Baru dalam Serial The Falcon and The Winter Soldier
Godzilla vs. Kong membuat kita berpikir bahwa Titans, sebutan untuk monster raksasa adalah pewaris sah dari planet ini, yang ada untuk memperbaiki tatanan alam setelah berabad-abad mendapat campur tangan manusia. Namun yang jelas, pesan moral yang dapat diambil dari film ini adalah betapa pentingnya kita sebagai manusia ikut membantu melindungi dan melestarikan bumi dan segala yang ada di dalamnya. [Red]
Discussion about this post