Kaltengtoday.com – Tamiang Layang – Perkembangan jaman memacu selera masyarakat semakin melebar. Jika tadinya hanya terbatas pada penganan maupun minuman yang ‘biasa-biasa saja’, sekarang mulai dihadapkan pada pilihan mencoba sekian banyak variasi menu, yang menantang lidah.
Membaca peluang ini, sejumlah gerai kaki lima di Tamiang Layang dan Ampah pun sekarang mulai terlihat menjamur. Dari yang memakai label orang ala Franchise, sampai yang menawarkan menu hasil karya sendiri.
Ketika Anda menginjakkan kaki ke kota kecil ini (juga Ampah),maka lihatlah di kanan kiri, di sepanjang jalan. Banyak kios-kios gerobak kekinian yang menawarkan berbagai sajian. Ada yang menjual es produk negeri Panda, ada yang menjual ayam geprek merk tertentu dan lain-lainnya.
Pemandangan ini takkan Anda temui tiga-empat tahun lalu. Perkembangan jaman yang membawa banyak informasi, mempengaruhi minat serta selera orang. Dan bagi pelaku usaha, ini adalah celah bisnis yang patut ditangkap. Maka jadilah, aneka food/ drink counter bertebaran di sini.
Baca Juga :Â Mencari Identitas Lewat Kuliner Khas
“Saya sih tidak takut tersaingi dengan banyaknya orang berjualan gerobak model Franchise. Masing-masing menawarkan menu dan punya pasar pembeli. Kalau setahu saya, yang menjual bakwan dengan berbagai varian rasa sih, baru saya. Jadi,soal pembeli saya punya segmennya. Yang berjualan produk makanan atau minuman lain, yang spesifik,pasti saya yakin juga begitu. Ada market khususnya,” kata Achan Syarwani, tadi siang (Minggu, 24/10).
Pemilik sekaligus pengelola gerai Bakwan Story، yang sehari-hari usai bekerja di sebuah instansi pemerintah, membuka kios gerobaknya di pinggir Jl A Yani, Mungkur Kandangan, Tamiang Layang.
Dan tidak hanya dia, tak jauh dari tempat dia menggelar jualan, ada beberapa kios gerobak yang terlihat juga mempunyai pembeli tetap.
Baca Juga :Â Kuliner Khas Yang Kini Punya Segmen Market Luas
“Artinya, semakin banyak orang berjualan, semakin banyak pilihan yang ditawarkan, Om. Kami sendiri juga selalu memburu produk-produk baru. Seperti es dari gerai Kam Sia Boba ini,’ ucap Eci, salah seorang remaja putri dari kawasan pinggiran Tamiang Layang, seraya memperlihatkan gelas (cup) plastik berisi es coklat, dengan cap label di kemasannya. [Red]
Discussion about this post