Kalteng Today – Lifestyle, – Sering kali, kita tidak menyadari bahwa gejala stres dapat memengaruhi kesehatan. Kita mungkin berpikir bahwa sakit kepala yang menyebalkan, insomnia, atau pun penurunan produktivitas di tempat kerja disebabkan karena kita sedang sakit atau dalam suasana hati yang tidak baik. Padahal, bisa jadi stres adalah penyebab sebenarnya.
Gejala stres dapat memengaruhi tubuh, pikiran, perasaan, serta perilaku kita. Mampu mengenali gejala stres dapat membantu kita mengelolanya dengan baik. Stres yang tidak terkendali dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan, seperti obesitas, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Berikut ini adalah gejala yang paling umum terjadi pada saat sedang mengalami stres:
- Sakit kepala
Meski banyak faktor pemicu sakit kepala, seperti kurang tidur atau pun dehidrasi. Namun, stres adalah pemicu sakit kepala kedua yang paling umum. Penelitian telah menemukan bahwa peningkatan level stres berhubungan erat dengan peningkatan frekuensi sakit kepala.
- Berkeringat
Stres secara signifikan dapat menyebabkan munculnya keringat yang berlebih di tubuh kita. Bahkan pada remaja dan beberapa orang dewasa, dapat sekaligus menimbulkan bau badan akibat keringat berlebih tersebut.
- Nyeri kronis
Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar stres dapat dikaitkan dengan nyeri kronis. Tingkat stres harian yang semakin tinggi menyebabkan peningkatan sakit dan nyeri pula setiap harinya.
- Sering sakit
Stres dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh kita dan meningkatkan kerentanan terhadap infeksi. Karenanya, tak heran jika saat stres seseorang bisa mengalami pilek atau pun batuk yang berkepanjangan.
- Insomnia dan penurunan energi
Stres yang berkepanjangan dapat mengganggu kenyamanan pada saat tidur dan menyebabkan insomnia. Kegelisahan serta kecemasan dalam tidur tersebut pada akhirnya akan mengakibatkan penurunan energi pada tubuh.
- Masalah pencernaan
Diare dan sembelit juga dapat disebabkan karena tingkat stres yang terlalu tinggi. Terutama bagi orang-orang yang sudah memiliki gangguan pencernaan, seperti penyakit radang usus. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa tingkat stres harian yang mengganggu sistem pencernaan lebih banyak menyerang wanita dibandingkan pria.
- Perubahan nafsu makan
Ketika sedang stres, nafsu makan ikut berpengaruh, baik itu memiliki nafsu makan yang berlebihan mau pun tidak sama sekali. Perubahan nafsu makan pada saat stres ini juga dapat menyebabkan fluktuasi berat badan. Penelitian menemukan fakta, bahwa penyebab kelebihan berat badan pada orang dewasa ada kaitannya dengan tingkat stres yang meninggi.
- Depresi
Stres kronis dapat berkontribusi pada perkembangan depresi. Beberapa peristiwa dalam kehidupan yang penuh tekanan secara signifikan dapat dikaitkan dengan depresi yang berkepanjangan.
- Detak jantung cepat
Ketika sedang mengalami stres tinggi, detak jantung menjadi semakin cepat. Peristiwa yang mengejutkan dan memberi tekanan mental juga dapat menyebabkan peningkatan detak jantung.
Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa dari kesembilan gejala umum stres tersebut, selanjutnya ambillah langkah untuk mengelola stres yang memberikan manfaat pula bagi kesehatan fisik serta mental Anda, diantaranya:
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Mempraktikkan teknik relaksasi, seperti meditasi, yoga, tai chi, dan sebagainya.
- Menjaga selera humor dengan membaca buku atau pun komik lucu dan menonton film komedi.
- Menghabiskan waktu lebih banyak bersama dengan keluarga mau pun teman, yang dapat memberikan pengaruh positif.
- Meluangkan sedikit waktu untuk hobi, seperti membaca buku, mendengarkan musik, menulis jurnal, dan sebagainya.
- Mencukupi waktu tidur.
- Makan makanan yang sehat dan seimbang.
- Hindari mengonsumsi kafein dan alkohol yang berlebih serta hindari merokok serta penggunaan zat ilegal lainnya.
Baca Juga :Â Intip Deretan Gaun Ayu Maulida di Ajang Miss Universe 2020, Kostum Komodo Juara!
Cara-cara di atas jika dilakukan secara rutin, terbukti dapat mengelola dan mengurangi stres. Namun, Anda membutuhkan bantuan lebih jika setelah melakukan cara-cara tersebut secara rutin, masih belum dapat mengendalikan stres dan justru terus berlanjut hingga mengarah pada depresi.
Temui dokter dan para ahli sejenis yang dapat memeriksa kesehatan fisik Anda untuk dapat menemukan penyebab potensial dari stres yang Anda alami. Pertimbangkanlah untuk menemui konselor atau pun terapis profesional yang dapat membantu mengidentifikasi sumber stres Anda serta mempelajari cara-cara baru untuk mengatasi stres tersebut.[Red]
Discussion about this post