Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Aksi percobaan bunuh diri dilakukan seorang remaja berusia 18 tahun dengan cara melompat dari atas Jembatan Kahayan pada Kamis (23/11/2023) sekitar pukul 21.00 WIB. Diduga kuat remaja tersebut mengalami depresi sehingga memilih untuk mengakhiri hidup.
Namun rencana bunuh diri tersebut tidak berjalan mulus. Pasalnya dia menjatuhkan diri ke atas rawa-rawa berair. Relawan dan petugas kepolisian yang datang ke lokasi berhasil menemukan remaja tersebut masih dalam keadaan selamat dan langsung dilarikan ke rumah sakit.
Baca Juga : Â Gadis Asal Kobar Ini Nyaris Bunuh Diri Usai Mendapati Sang Kekasih Miliki Wanita Lain
“Korban kami temukan dalam keadaan selamat di rawa-rawa dengan tubuh basah,” kata Kabagops Emergency Response Palangka Raya (ERP) Yustinus Exaudi.
Yustinus mengatakan, pihaknya mengetahui ada yang melompat dari atas jembatan setelah menerima laporan dari warga. Pihaknya kemudian tiba di lokasi bersamaan dengan sejumlah anggota kepolisian.
“Di atas jembatan, kami hanya mendapati dompet dan ponsel. Lalu membagi tim melakukan pencarian ke bawah jembatan,” terangnya.
Setelah melakukan penyisiran ke bawah jembatan, benar saja ada remaja ditemukan di rawa-rawa di bawah jembatan. Benar saja, setelah dilakukan penyisiran di sekitar lokasi, pemuda yang nekat terjun dari atas Jembatan Kahayan Palangkaraya akhirnya ditemukan di rawa-rawa di bawah jembatan.
Baca Juga : Â Pasca Bom Bunuh Diri di Bandung, Polda Kalteng Perketat Penjagaan Pintu Masuk Mako
“Sebelumnya memang kami mendengar suara minta tolong. Setelah menghampiri sumber suara, kami temukan korban masih dalam keadaan selamat,” jelasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Polsek Pahandut AKP Suharno menyampaikan, pihaknya menerima laporan dari warga yang kebetulan melintas di atas jembatan. Saksi mendapati korban sedang berdiri di atas pagar jembatan.
“Melihat ada yang tidak beres, pengendara ini kemudian berhenti dan menghampiri korban. Bahkan sempat mencegah korban untuk melompat,” ungkapnya.
Dari keterangan saksi, lanjut Suharno, korban mengaku depresi karena kedua orangtuanya bercerai. Namun beruntung aksi nekat itu tidak berujung tragis. Bahkan korban berhasil dievakuasi ke RSUD Doris Syvanus. [Red]
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa. Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri. Misalnya Tim Pijar Psikologi melalui https://pijarpsikologi.org/konsulgratis |
Discussion about this post