Kaltengtoday.com, Lifestyle – Sebuah tren baru sedang beredar di Jepang yang disebut ‘friendship marriage‘, di mana dalam sebuah hubungan pertemanan yang kalau ‘kebetulan’ memiliki visi misi yang sama akhirnya memutuskan untuk hidup bersama tanpa ikatan cinta.
Konsep Friendship Marriage
Friendship marriage adalah konsep di mana dua orang yang berteman dekat memutuskan untuk menikah bukan karena cinta romantis, tetapi karena mereka memiliki kesamaan nilai, minat, dan tujuan hidup.
Mereka bisa berbagi tanggung jawab rumah tangga seperti pada umumnya dan bahkan ada juga yang memutuskan untuk memiliki anak melalui inseminasi buatan.
Baca Juga : Â Mengenal Friluftsliv, Gaya Hidup Orang Norwegia Redakan Stres di Alam Terbuka
Namun, yang membuat friendship marriage unik adalah kebebasan bagi pasangan untuk tetap berkencan dan menjalin hubungan romantis dengan orang lain. What?
Alasan Tren Friendship Marriage
Ada beberapa alasan mengapa friendship marriage menjadi populer di Jepang. Pertama, tekanan sosial untuk menikah dan memiliki keluarga masih kuat, sementara banyak anak muda yang merasa kesulitan menemukan pasangan romantis yang cocok untuk diajak menikah.
Friendship marriage menawarkan solusi praktis bagi mereka yang ingin memenuhi ekspektasi sosial tanpa harus mengorbankan kebebasan pribadi mereka.
Baca Juga : Â Traveling hingga Nonton Konser, Tren Gaya Hidup 2024 yang Banyak Dilakukan Masyarakat Indonesia
Kedua, biaya hidup yang tinggi dan tantangan ekonomi membuat banyak orang merasa lebih aman secara finansial jika mereka berbagi beban dengan teman yang dapat diandalkan. Dalam hal ini, friendship marriage memberikan stabilitas ekonomi dan emosional tanpa tekanan dari hubungan romantis yang mungkin tidak bertahan lama.
Selain itu, ada fenomena menarik yang terjadi di Jepang saat ini. Jumlah pernikahan turun sebanyak 500.000 untuk pertama kalinya dalam 90 tahun. Banyak anak muda yang lebih memilih fokus pada karir, pendidikan, atau mengejar kebahagiaan pribadi tanpa merasa terikat pernikahan.
Meski demikian, friendship marriage tidak lepas dari kritik. Beberapa orang berpendapat bahwa pernikahan seharusnya didasarkan pada cinta romantis dan komitmen. Mereka khawatir bahwa konsep ini bisa merusak nilai-nilai pernikahan dan keluarga.
Namun, para pendukung friendship marriage berargumen bahwa setiap orang berhak memilih jalan hidup mereka sendiri dan bahwa pernikahan berbasis persahabatan bisa sama bermaknanya dengan pernikahan romantis, asalkan kedua pihak setuju dan bahagia.
Hmm menurut kalian gimana?[Red]
Discussion about this post