kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pada Juli 2023 lalu, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 117,52. Hal ini disampaikan pihak Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng.
Menurut Kepala BPS Kalteng, Eko Marsoro, dari 90 kota IHK, 77 kota mengalami inflasi, sedangkan 13 kota mengalami deflasi.
Baca Juga : Â BPS Kalteng Sampaikan Komoditas Penyumbang Inflasi di Bulan Maret 2023
“Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,43 persen dengan IHK sebesar 121,37 dan deflasi terdalam terjadi di Tual sebesar 0,50 persen dengan IHK sebesar 118,69,” katanya kepada awak media, Rabu (2/8).
Ia membeberkan, inflasi gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit pada Juli 2023 terjadi karena adanya kenaikan indeks harga pada kelompok pendidikan (0,87 persen), kelompok rekreasi, olahraga dan budaya (0,25 persen), kelompok kesehatan (0,16 persen), kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,14 persen), kelompok transportasi (0,09 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,08 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,05 persen).
“Inflasi tahun kalender (Juli 2023 terhadap Desember 2022) untuk gabungan Kota Palangka Raya dan Sampit tercatat sebesar 1,63 persen dan inflasi tahun ke tahun (Juli 2023 terhadap Juli 2022) sebesar 3,19 persen,” tuturnya.
Baca Juga : Â BPS Kalteng : Ekonomi Kalteng Triwulan IV Tahun 2022 Tumbuh 5,70 Persen
Sedangkan, komoditas yang memberikan sumbangan inflasi pada Juli 2023 antara lain daging ayam ras, telur ayam ras, udang basah, sekolah menengah atas, rokok kretek filter, sewa rumah, bawang putih, ikan lele, taman kanak-kanak, dan minyak goreng.
“Komoditas yang memberikan sumbangan deflasi pada Juli 2023 antara lain tomat, kacang panjang, ketimun, sawi hijau, ikan nila, beras, bawang merah, semen, buncis, dan kangkung,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post