Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemulihan lingkungan merupakan kunci dalam membalikkan arus degradasi lahan, dan dapat sekaligus meningkatkan mata pencaharian, mengurangi kemiskinan, dan membangun ketahanan terhadap cuaca ekstrem.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Sekda Kalteng) H Nuryakin saat membacakan sambutan tertulis Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya di Upacara Peringatan Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia Tahun 2024 di lingkungan Pemprov Kalteng, bertempat di Kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalteng, Palangka Raya, Rabu (5/6).
“Setiap tanggal 5 Juni, diperingati sebagai Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Ini merupakan keputusan Majelis Umum PBB pada tahun 1972 saat Konferensi Stockholm,” ucapnya.
Baca Juga : Â DLH : 27 Tahun, Ratusan Ribu Ton Sampah di TPA Pal 14
Menurut pihaknya, hingga kini dalam peringatannya secara mendunia, pusat peringatan Hari Lingkungan Hidup dunia dimandatkan kepada satu Negara yang ditunjuk.
“Untuk tahun 2024 ini Kerajaan Arab Saudi menjadi tuan rumah Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024, dengan tema ‘Land Restoration, Desertification, and Drought Resilience (Restorasi lahan, penggurunan dan ketahanan terhadap kekeringan)’, dengan slogan ‘Our Land, Our Future, Generation Restoration’,” tuturnya.
Ia menuturkan,sebagaimana tema dari UNEP, untuk Hari Lingkungan Hidup tahun 2024 difokuskan pada kegiatan pemulihan lahan, pengendalian desertifikasi, dan ketahanan terhadap kekeringan.
Dan, Presidensi G20 telah menghasilkan adopsi Global Land Restoration Initiative yang sangat penting, mengingat dunia menghadapi triple planetary crisis yang semakin intens, yakni krisis perubahan iklim, krisis kerusakan alam dan kehilangan biodiversitas, serta krisis polusi dan limbah.
“Untuk ini, perlu ditingkatkan ambisi dan investasi dalam upaya pemulihan lingkungan, memberikan momen ‘terobosan besar’ bagi perbaikan lahan, sebagai upaya untuk mengatasi kekeringan,” tuturnya.
Lalu, untuk pemulihan berkaitan langsung dengan upaya penyelesaian krisis iklim. Dalam upaya penyelesaian krisis iklim, inovasi, dan prinsip keadilan memegang peran penting.
Selain itu, Indonesia melalui Enhanced Nationally Determined Contributions (ENDC) telah meningkatkan ambisinya dalam komitmen pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK).
“Semula, target penurunan emisi GRK Indonesia dengan kemampuan sendiri adalah 29%, menjadi 31,89% pada ENDC, sedangkan target dengan kerja sama Internasional sebesar 41% naik menjadi 43,20% pada ENDC,” ujarnya.
Baca Juga : Â DLHKP Harusnya Tidak Merekom PBS Lalui Jalan Umum
Peningkatan target tersebut, diungkapkannya dengan pertimbangan mendalam dari kebijakan sektoral terkait, terutama FOLU Netsink 2030, dekarbonisasi, JETP, CCS, percepatan penggunaan 5 kendaraan listrik, kebijakan B40, peningkatan aksi sektor limbah seperti pemanfaatan sludge IPAL, serta peningkatan target pada sektor pertanian dan industri.
“Indonesia telah menerbitkan Perpres 98/2021 tentang Nilai Ekonomi Karbon (NEK), yang mengatur pelaksanaan aksi mitigasi dan aksi adaptasi perubahan iklim, yang dilakukan melalui penyelenggaraan NEK untuk mencapai target NDC dan pengendalian emisi untuk pembangunan nasional,” ungkapnya lagi.
Penyelenggaraan NEK dilakukan pada sektor dan sub sektor dengan pelaksana oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, melalui 4 (empat) mekanisme.
Seperti perdagangan karbon dengan offset dan perdagangan emisi, pembayaran berbasis kinerja, pungutan atas karbon dan/atau mekanisme lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Baca Juga : Â Bhabinkamtibmas Kelurahan Danau Tundai Amankan Penyerahan Bantuan Dari DLH Kalteng
“Dengan demikian, adanya NEK dapat menjadi insentif untuk pencapaian NDC, dengan mendukung upaya yang selama ini dilakukan, seperti pengendalian kebakaran hutan, pencegahan deforestasi dan degradasi hutan, atau transisi teknologi untuk mewujudkan energi baru terbarukan, seraya terus mengupayakan terbangunnya kesempatan kerja dan menghasilkan pendapatan,” jelasnya.
Terakhir disampaikannya juga bahwa peringatan Hari Lingkungan Hidup 2024 ini menjadi momen penting untuk terus menumbuhkan, meningkatkan kesadaran dan kepedulian secara konsisten, dalam upaya memperbaiki lingkungan secara berkelanjutan. [Red]
Discussion about this post