Kaltengtoday.com, Buntok – Mencuatnya pemberitaan tentang dugaan puluhan jemaah umrah asal Kabupaten Barito Selatan (Barsel), yang mengaku merasa tertipu dan tertahan di Surabaya Jawa Timur, serta terancam batal ke Tanah Suci, membuat Ustaz HM Sibawaihi, LC sebagai pembimbing umrah pun akhirnya angkat bicara.
Sibawaihi menegaskan bahwa informasi yang berkembang tersebut tidak benar. “Sebab keberangkatan jemaah bukanlah gagal, namun ditunda beberapa kali sampai dengan batas terakhir pada tanggal 7 November 2022 mendatang,” ujarnya kepada Kaltengtoday.com, Sabtu (15/10/2022).
Ia juga membantah jika jemaah ditelantarkan di Surabaya. Karena menurutnya, selama berada di Jawa Timur, para jemaah diberikan paket ziarah ke Wali Limo, atau wali-wali terkemuka dan alim ulama yang ada di Provinsi Jawa Timur dan stay di Ampel dengan mendapatkan akomodasi hotel, konsumsi 3 kali sehari dan biaya tiket pemberangkatan pulang-pergi Banjarmasin-Surabaya.
Baca juga: 4 CJH Asal Kotim Batal Berangkat Haji, Ini Sebabnya
“Jadi karena tertunda keberangkatan umrahnya, maka selama di Jawa Timur kami berikan paket ziarah untuk para jemaah. Sambil menunggu tanggal keberangkatan,” ungkap Sibawaihi.
Lebih lanjut dia menjelaskan, alasan terjadinya penundaan keberangkatan jemaah umrah asal Barsel itu dilakukan berdasarkan pernyataan tertulis dari pihak travel, yang menyatakan bahwa hal tersebut disebabkan oleh berbagai kendala teknis, di antaranya karena proses pengeluaran visa perjalanan ke Mesir, sehingga passport para jemaah tertahan di Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.
Selain itu, kendala lainnya terkait kenaikan harga tiket pesawat atau angkutan keberangkatan, serta adanya kendala dalam mencari tiket dan kursi pesawat yang mampu mengakomodasi sejumlah 57 orang jamaah dan sesuai dengan jadwal atau durasi hari keberangkatan.
Sibawaihi juga menegaskan bahwa tudingan yang menyatakan travel umrah yang digunakan adalah travel ilegal, adalah tidak benar. “Itu bisa ditelusuri terkait perizinannya pada Kementerian Agama Indonesia, yang merupakan travel terdaftar dengan nomor PPIU NO. 284/2020,” tegasnya.
Baca juga: Kesbangpol Barsel Gelar Rapat Pernyataan Sikap Terhadap LGBT
Lebih lanjut Sibawaihi juga sempat mempertanyakan pihak yang mengaku sebagai jemaah umrah gagal berangkat. Karena menurutnya, berdasarkan manifest jemaah yang ada, memang tidak terdapat nama sebagaimana inisial oknum yang mengaku diterlantarkan.
Ustaz Sibawaihi juga mengaku setelah mencuatnya kabar tentang jemaah umrah asal Barsel yang gagal berangkat, dirinya telah berupaya melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait guna melakukan klarifikasi.
“Karena informasi yang beredar itu kan kami rasa sepihak, tidak ada konfirmasi atau menghubungi saya secara langsung guna mengklarifikasi kebenarannya,” beber Sibawaihi.
Sementara di lain pihak, ujarnya, para jemaah umrah sendiri, setelah mendapat penjelasan dan alasan penundaan, bisa memaklumi atas keraguan gagal keberangkatan itu. Sehingga pihaknya juga menyepakati untuk mengembalikan seluruh dana jemaah.
“Mungkin jemaah ini juga ragu. Jadi kita ambil jalan tengah, sudah kita putuskan untuk proses pengembalian dana para jemaah,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post