Kalteng Today – Kuala Kurun, – Pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bahalap sepenuhnya milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) ini, dalam hal memberikan pelayanan distribusi air bersih, acap kali mendapat keluhan dari para pelanggan, khususnya yang berada di Ibukota Kuala Kurun.
“Yang sering kami dapatkan, keluhan dari pelanggan kita seperti distribusi air di Kota Kuala Kurun masih kurang. Karena belum mampu 24 jam, juga air mengalir tidak merata dan masih secara bergiliran ke rumah pelanggan,” kata Direktur PDAM Tirta Bahalap Gumas Guntur J Ruben, Rabu (28/7).
Selain itu, kata dia, penyebab distribusi air yang masih bergiliran, dikarenakan kapasitas produksi air yang tidak sebanding dengan jumlah pelanggan. Pasalnya, kapasitas produksi air hanya 40 liter per detik, sementara melayani 3.200 pelanggan yang ada di Kota Kuala Kurun.
“Kita akui ada dua tempat pengolahan air, seperti di Jalan Korpri dengan kapasitas 15 liter per detik, dan dekat Air Terjun Batu Mahasur dengan kapasitas 25 liter per detik. Akan tetapi, kita masih belum mampu melayani pelanggan dengan maksimal,” akuinya.
Dalam upaya itu, jelasnya, guna meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, dari PDAM sudah mengusulkan ke Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk menambah kapasitas produksi air. Sebelumnya 40 liter per detik, menjadi 50 liter per detik di Kota Kuala Kurun.
Maka kami harapkan mudah-mudahan usulan kami dapat terealisasi. Maka pelayanan distribusi air bersih ke pelanggan bisa 24 jam, dan tidak ada lagi keluhan terkait distribusi air PDAM,” jelasnya.
Selain distribusi air, tambah pria asal Desa Tumbang Tariak ini menyebut, bahwa kebocoran pipa juga menjadi kendala dari PDAM dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan. Itu juga, yang seringkali dikeluhkan, faktor yang menyebabkan terjadinya kebocoran pipa, dikarenakan alam seperti adanya tanah longsor sehingga pipa PDAM terlepas, dan masih banyak lagi.
Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Minta Pemkab Evaluasi Koperasi Bermasalah di Kotim
“Untuk persentase, kebocoran pada pipa PDAM dalam satu tahun diperkirakan 33 persen. Dalam mengatasinya ini kami akan melakukan penanganan secara maksimal, dengan mengganti pipa yang bocor dan sudah tua, sehingga kebocoran bisa diminimalisir,” pungkasnya. [Red]
Discussion about this post