kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya terus berupaya untuk meningkatkan kemampuan bagi peserta didik, terlebih pasca Pandemi Covid – 19 yang beberapa lalu turut merebak di wilayah tersebut.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Palangka Raya, Jayani menjelaskan pihaknya saat ini tengah melakukan analisa bagi peserta didik pasca pelaksanaan belajar secara dari beberapa waktu lalu.
“Jadi kami telah membaca sebelumnya yang mana artinya ada penurunan kemampuan siswa, terutama dalam membaca, memahami, maupun berhitung, dan sebagainya di tingkat Sekolah Dasar (SD) boleh di katakan sangat jauh sebelum Pandemi Covid – 19,” katanya kepada awak media, Rabu (15/2).
Baca Juga : Â Kadisdik Palangka Raya Dorong Sekolah Mendaftar ke Program Sekolah Penggerak dan IKM di Tahun 2023
Dijelaskannya, penurunan tersebut mengakibatkan adanya istilah Loss Learning. Akan tetapi, di wilayah Palangka Raya menurutnya saat ini hal tersebut tidak berdampak secara menyeluruh bagi para peserta didik atau siswa.
“Untuk mengatasinya (Loss Learning) di Palangka Raya ini, terdapat beberapa orang tua yang membekali anaknya dengan berbagai hal, seperti memanggil guru privat,” ujarnya.
Ia membeberkan, siswa yang merasakan dampak dari Loss Learning tersebut yakni yang berada di wilayah terjauh dari sumber jaringan, sehingga tidak mendapat pelayanan pembelajaran yang optimal di masa pandemi.
“Kalau di kota relatif lebih baik dalam mendapatkan pelayanan pembelajaran, akan tetapi seperti di daerah Muara Rungan dan Rakumpit. Itu saya pernah jalan kesana dan mencoba bertanya ke anak – anak, utamanya yang duduk di kelas Dua dan Tiga, itu masih ada yang tidak bisa baca,” ungkapnya.
Baca Juga : Â Disdikpora Gumas Gelar Try Out Seleksi PPPK
Diterangkannya kembali, hal tersebut menandakan benar adanya Loss Learning, namun menurutnya pihaknya di Disdik Kota Palangka Raya dengan adanya Program Merdeka Mengajar dan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
“Kami sangat mengapresiasi program dari pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Bapak Menteri Nadiem Makarim yang bersemangat dalam memecahkan masalah seperti ini,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post