kaltengtoday.com, – Kapuas, – Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas menjadi tujuan studi banding Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tabalong.
Kedatangan 12 orang anggota Dewan dari komisi 1 ke Dinas Pendidikan Kapuas terkait komitmen mutu pendidikan yang ada di Kabupaten Kapuas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas Dr H Suwarno Muriat mengatakan,12 orang anggota DPRD Tabalong dari komisi 1 berkunjung ke Dinas Pendidikan Kabupaten Kapuas terkait penerapan sistem pendidikan di Kapuas dinilai sangat bagus sehingga perlu dilakukan kaji banding,Kamis 13 Januari 2022.
“Mereka sangat tertarik dengan sistem pendidikan di Kabupaten Kapuas sangat bagus dan menjadi bahan referensi,untuk peningkatan komitmen mutu pendidikan “katanya.
H Suwarno menyampaikan,pihak DPRD Kabupaten Tabalong mengetahui informasi program pendidikan di Kabupaten Kapuas melalui media baik itu YouTube dan komitmen Bupati Kapuas Ir Ben Brahim S Bahat,MM.MT.,terkait kemajuan pendidikan dengan mendorong program “Pendidikan Hebat Kapuas Cerdas”.
“Mereka tertarik dengan pembiasaan baca tulis alqur’an dimana di setiap baik dari TK,SD dan SMP sebelum 15 menit sebelum masuk belajar di jam pertama datang langsung unduh dan duduk di selasar sekolah membacakan hafalan surat surat pendek(Muhadarah),”ungkapnya.
Sama halnya lanjut Dia,ini merupakan program tuntas baca tulis alqur’an.Nantinya di tahap berikutnya sudah ada buku panduan sedang siswa beragama Nasarani,melaksanakan ibadah dengan waktu 10 menit melaksanakan ibadah bahkan ada penjelasan terkait isi dari injil.
Semua sekolah menerapkan kegiatan keagamaan baik Islam,Nasrani,Hindu Kaharingan dan Budha dan sudah diterapkan pertengahan tahun 2021 kemarin.
“Bagi siswa yang beragama islam harus memiliki sertifikat tuntas baca tulis alqur’an ketika melanjutkan ke SMA sederajat,ini juga menjadi salah ketertarikan dari Anggota Dewan Tabalong,”imbuhnya.
Ditambahkan Dia,satu lagi program yang menjadi perhatian pihak Dewan Tabalong adalah pembiasaan kearifan lokal contoh di SD Ponogoro setiap hari jumat diwajibkan berbahasa Dayak dan menari manasai dan semua sekolah sudah melaksanakannya.
Baca juga :Â Pemkab Kapuas Salurkan Bantuan Ke Dua Kecamatan di Daerah Pasang Surut
Ada pertanyaan kenapa harus bahasa dayak ngaku?dimana bahasa ibu ini semakin hilang karena ada orang tua suku dayak tetapi anaknya tidak bisa berbahasa dayak,justru lebih menggunakan bahasa banjar.
Baca juga :Â Ben Brahim Lantik 321 Orang ASN di Lingkup Pemkab Kapuas
“Makanya kalo tidak ada pemerataan bahasa lokal dayak ngaju maka dikhawatirkan anak hilang.Justru ada 49 sekolah penggerak dan program guru penggerak di dorong untuk menjaga kearifan lokal,”pungkasnya.[Red]
Discussion about this post