Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Jika pada bulan Juni serta awal bulan Juli, hujan masih kerap turun di Kabupaten Barito Timur, maka di beberapa hari belakangan ini, tanda-tanda kemarau sudah mulai terasakan. Antara lain panas yang menyengat, awan yang mendung tapi tak jadi hujan hingga udara begitu lembab, serta malam yang terasa dingin menggigit kulit.
Baca Juga : Masyarakat Wajib Waspada Ketika Masuki Musim Kemarau Tiba
Sementara penggunaan sumber mata air seperti sumur dan sungai, tetap tinggi karena kebutuhan warga. Jika hujan tak turun lagi dalam jangka waktu dua minggu kedepan, maka Bartim benar-benar sedang dilanda kemarau.
Di mana kebutuhan akan air akan menjadi problem bagi hampir semua warga masyarakatnya. Dan ancaman yang nyata tiap tahunnya, adalah kebakaran hutan dan lahan (karhutla), di mana pada momen kering tak ada hujan, rumput serta ilalang menjadi kering mudah terbakar.
Menyikapi hal ini, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (Kalaksa BPBD Damkar) H Ahmad Ghazali SPdI MM, mengimbau warga agar selalu waspada pada potensi kebakaran yang bisa timbul sewaktu-waktu.
“Mohon pantau kondisi sekitar agar kita bisa mengantisipasi risiko timbulnya bencana. Mari kita sama-sama menjaga dan bekerjasama sehingga bencana dapat kita cegah. Memang jika dilihat dari data BMKG terkait data potensi banjir wilayah Barito Timur, pada tingkat aman. Namun masyarakat harus selalu waspada mengingat kondisi hidrogeologi dinamis dan beberapa faktor lain yang mungkin dapat menyebabkan terjadinya banjir,” ujarnya melalui rilis pers tadi Selasa, (23/7/2024).
Baca Juga : Periksa Peralatan Pemadaman Dalam Menghadapi Musim Kemarau
Masih menurut Ghazali, untuk potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Barito Timur ditinjau dari tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah (FFMC), wilayah Bartim dalam kategori aman.
“Alang – alang dan dedaunan yang biasanya menutupi lantai hutan dalam kondisi basah, lembab dan kering. Tapi kita tetap tidak boleh lengah, karena kebakaran bukan tidak mungkin tetap bisa saja terjadi,” imbuhnya lagi. [Red]
Discussion about this post