Kaltengtoday.com, Kuala Kurun – Saat ini, Kabupaten Gunung Mas (Gumas) sudah diselimuti kabut asap diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang ada di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itulah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gumas memandang dampak itu asap dapat memicu gangguan pernapasan (ispa) bagi masyarakat yang menghirupnya.
“Dampak dari asap ini, pertama yakni masyarakat akan mudah terserang penyakit ISPA atau gangguan pernafasan, apalagi bagi penderita penyakit asma, dan anak balita yang dianggap rentan,” ucap Ketua DPRD Gumas Akerman Sahidar, Senin (2/10).
Baca Juga : Kunci Keberhasilan Pencegahan Karhutla Perlu Kesadaran Masyarakat
Selain itu, sambung Aker, gangguan penyakit lain seperti kesehatan mata, kemudian sekolah otomatis diliburkan, bahkan bandara serta ekonomi masyarakat pun akan memburuk akibat asap. Hal ini yang perlu diantisipasi oleh pemerintah dengan memberikan imbauan kepada masyarakat.
“Dampak yang lain oleh asap ini, sekolah akan diliburkan, juga ekonomi memburuk, serta penerbangan di bandara juga akan dibatasi, hal itu disebabkan oleh kualitas udara memburuk dan jarak pandang yang terganggu oleh asap,” jelas Bapak Evi ini.
Baca Juga : Pj Bupati Barsel Bantu Padamkan Karhutla di Desa Bantai Bambore
Sementara itu, Sekretaris Dinkes Gumas Hengki Panto menjelaskan pihaknya masih belum bisa memberikan tanggapan. Hal itu dikarenakan, belum diterima data dari puskesmas dan rumah sakit terkait penyakit ISPA.
“Indikator kami memberikan imbauan dan pesan yaitu pertama data kasus yang ditemukan untuk ISPA belum semuanya diterima, kemudian data kualitas udara kita memburuk atau tidak belum bisa kita pastikan, namun kami akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait hal ini,” demikian Akerman. [Red]
Discussion about this post