kaltengtoday.com, Sampit – Curah hujan tinggi bukan saja berdampak pada beberapa wilayah di Kotim mengalami musibah banjir. Disatu sisi pula, dampak dari hujan deras beberapa hari terakhir ini ternyata ada dampak baiknya. Salah satunya ialah kurangnya wilayah titik panas atau titik hotspot.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Timur Rihel Magat menjelaskan, sebenarnya musim hujan itu berdampak pada mengurangnya jumlah titik hotspot di wilayah Kotim ini. Tapi, disatu sisi lagi banyak wilayah yang mengalami musibah banjir bahkan tak terkecuali di wilayah perkotaan. Jelasnya, Selasa 6 September 2022.
Baca Juga : Petugas Gabungan Seruyan Hilir Kesulitan Datangi Lokasi Titik Hotspot Baru
Kata dia, untuk di Kotim sendiri jumlah lahan yang terbakar selama 9 bulan ini sekitar 25 hektar lebih. “Alhamdulillah, lantaran seringnya hujan mengguyur Kotim membuat kita terbantu sekali. Saya tidak bisa bayangkan jika hujan tidak mengguyur, ini bisa membuat kita bisa ektra dalam memadamkannya,”ucapnya.
Baca Juga : 110 Titik Hotspot Mengakibatkan Kebakaran Lahan Seluas 49,25 Hektar
Menurut Rihel, jika kita bandingkan jumlah titik panas pada tahun ini mengalami penurunan dibandingkan 2021 lalu. Untuk tahun ini sekitar 70 titik, pada 2021 lalui mencapai 100 titik. Katanya menambahkan.
Dikatakannya lagi, kondisi cuaca yang sering hujan memang ada dampak positif dan negatif. Tutupnya. [Red]
Discussion about this post