kaltengtoday.com, Kasongan – Kepala Dinas Kabupaten Katingan Glorikus menekankan, usia Kasus stunting Berdasarkan SSGI Kementerian Kesehatan, mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan. SSGI mencatat mayoritas kasus stunting di Indonesia ditemukan pada anak rentang usia 24-35 bulan.
Kemudian, kasus stunting pada level nasional di kelompok usia lahir mencapai 18,5 persen, usia 0 hingga 5 bulan 11,7 persen, dan 12-23 bulan mencapai 22,4 persen, anak usia 36 hingga 47 bulan yang mengalami stunting sebesar 22,5 persen, dan usia 48-59 bulan mencapai 20,4 persen.
Baca Juga : IGC Berikan Advokasi dan Edukasi Pangan Lokal Cegah Stunting
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah mengingatkan pemerintah daerah harus memberikan intervensi pada masa kritis balita. Hal itu demi mendukung target penurunan stunting nasional menjadi 14 persen pada 2024” Ungkapnya, Sabtu (25/2/2023).
Ia menyebutkan, adapun masa kritis yang dimaksud adalah saat anak berumur kurang dari 24 bulan. Kemudian ia menyatakan, pada umur tersebut anak harus diberikan makanan alami untuk menghindari stunting.
“Sebagai informasi, Hasil SSGI ini untuk mengukur target stunting di Indonesia. Sebelumnya SSGI diukur 3 tahun sekali sampai 5 tahun sekali. Dari data Menkes yang melihat mulai 2021 SSGI dilakukan setiap tahun,” bebernya.
Baca Juga :Percepatan Penurunan Stunting ada di Aspek Pencegahan
Menurutnya, pada Tahun 2022, menggunakan jumlah sampel sejumlah 334.848 bayi dan balita dan pengumpulan data di 486 kabupaten dan kota pada 33 Provinsi di Indonesia. [Red]
Discussion about this post