Kaltengtoday.com, Sampit – Siang hari menuju sore itu warga jemaat dari umat kristiani yang tergabung dalam Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) di Desa Luwuk Bunter, Kecamatan Cempaga, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) berbondong-bondong mendatangi Dua (2) komplek pekuburan Jemaat dan Ungkup, Sabtu (30/3/2024).
Kedatangan ini merupakan bagian dari kebiasaan umat Kristiani setempat dalam merefleksikan dan ungkapan sukacita menyambut Hari Raya Paskah, khususnya yang jatuh pada hari Minggu, tepatnya tanggal (31/3/2024).
Terdapat berbagai alat pembersih yang dibawa masing-masing jemaat, contohnya seperti parang, lap handuk, cangkul, lilin, hingga bunga rampai, dan perabotan pembersih lainnya.
Baca Juga : Â Perayaan Paskah di Gereja Katolik Stasi Jaweten Berlangsung Meriah dan Penuh Suka Cita
Sore itu warga jemaat sangat sibuk di komplek pekuburan, baik yang bergotong royong membersihkan lingkungan, maupun di kuburan masing-masing keluarga, sehingga ditengah kesibukan tersebut keakraban sangat kental di dalamnya.
Nampak pula di sore itu kehadiran Ketua Umum dari organisasi gerejawi, Gereja Kalimantan Evangelis (GKE), Pdt. Simpon F. Lion bersama keluarga besar yang untuk turut serta berziarah ke makam keluarga di komplek Pekuburan Jemaat tersebut.
Dan, kesempatan ini juga di memanfaatkannya untuk menyapa dan menyalami dengan hangat para jemaat yang hadir di tempat tersebut. Sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Kota Palangka Raya untuk melaksanakan kewajiban pelayanannya.
Ketua Umum GKE, Pdt. Simpon F. Lion sendiri saat bercengkrama dengan warga jemaat sempat menyampaikan selamat merayakan Jumat Agung yang dilaksanakan pada Jumat (29/3) atau dua hari sebelumnya dan selamat merayakan hari Raya Paskah itu sendiri.
Baca Juga : Â Puluhan Anggota Polres Gumas Amankan Malam Paskah
“Selamat Hari Raya Jumat Agung dan sekaligus merayakan Paskah. Semoga setiap kita dapat merefleksikan dengan sungguh peristiwa ini dan menjadikan kita sebagai umat yang benar-benar hidup dalam kasih Tuhan Yesus Kristus di masa-masa kehadiran kita dalam dunia ini,” tuturnya.
Saat petang dan menuju malam, lilin-lilin yang dinyalakan nampak indah di mata, tak satu nisan pun yang tidak menyala. Dari mulai kuburan pertama di depan hingga di baris paling belakang.
Umat Kristiani ditempat ini melakukan aktivitas begadang di dua komplek pekuburan tersebut, serambi menunggu peribadatan atau ibadah pada subuh harinya, tepatnya pada pukul 04.30 WIB waktu setempat.
Begadang ini dilakukan sambil melakukan berbagai aktivitas, seperti bermain kartu maupun bercerita bersama-sama keluarga besar yang hadir. Sebab, dalam momen Hari Raya Paskah, keluarga yang jauh banyak berdatangan ke Desa Luwuk Bunter, khususnya untuk menikmati suasana yang penuh kehangatan.
Riki Setia Widodo (35) misalnya, ia datang dalam momentum hari raya ini untuk menikmati suasana keakraban dan kumpul keluarga besar. Ia sendiri datang jauh dari perantauan untuk alasan pekerjaan dan dalam hal ini pulang untuk menikmati suasana tersebut.
“Kan pulang jarang juga, paling ketikan momen-momen tertentu saja. Jadi, ngga ada alasan untuk tidak pulang. Sebab, rasa rindu kumpul keluarga ini jarang-jarang juga terjadi,” ungkapnya.
Mencari Telur Paskah
Puluhan Anak-anak Sekolah Hari Minggu (SHM) nampak ramai-ramai keluar dari gedung Gereja Eka Kapakat, GKE Jemaat Luwuk Bunter sore itu, ada yang nampak hingga berlarian dan disusul oleh para pengajarnya atau guru SHM.
Berhamburan keluarnya anak-anak ini ternyata bukan untuk pulang setelah melaksanakan ibadah, namun untuk mencari telur paskah yang sebelumnya telah di sembunyikan oleh para pengajar dan telur-telor tersebut berhadiah.
Anak-anak terlihat senang bahagia, serta girang gembira dalam rasa antusiasnya mencari telur Paskah, sesuai arahan dari para pengajar mereka.
Baca Juga : Â Ditinggal Rayakan Paskah, Barang di Rumah Raib Digondol Maling
Salah seorang Guru Sekolah Minggu SHM Jemaat GKE Luwuk Bunter, Kanti menuturkan kegiatan mencari telur Paskah ini sudah sendiri setiap tahun diadakan, dan dari tahun ketahun bagi anak-anak SHM selalu antusias.
“Kegiatan pencarian telur Paskah oleh anak-anak SHM ini kami lakukan di halaman atau sekitaran lingkungan gereja saja. Senang sekali melihat mereka berupaya dan selalu teliti. Biasanya setiap telor yang kami sembunyikan itu tidak ada yang tersisa oleh mereka,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post