kaltengtoday.com, Kapuas – Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat,meminta untuk seluruh Kepala Dinas,Camat dan PDAM untuk bekerja keras menurunkan Angka stunting hingga 10 persen.
Hal ini disampaikan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat saat rapat Kordinasi penanganan stunting didampingi Wakil Bupati Kapuas H Muhammad Nafiah Ibnor bersama Kepala Organisasi Peringkat Daerah(OPD), dan Camat di Aula kantor,Rabu 3 Agustus 2022.
“Saya minta seluruh OPD dan Camat bekerja keras untuk menekan angka stunting hingga 10 persen,” kata Ben Brahim S Bahat.
Bupati dua preode itu menegaskan,sudah
indikator yang harus dilakukan penanganan dengan cepat agar target yang harus di capai baik itu bersih dan sanitasi yang menjadi salah satu indikator yang harus di capai maka itu,PDAM segera melakukan pemasangan baru.
Baca Juga : Â Angka Stunting di Kotim 2021 Masih 32 Persen
“Terutama air bersih saya minta kepada PDAM agar segera mendistribusikan air bersih dengan pemasangan pelanggan baru,”katanya.
Masalah stunting lanjut orang nomor satu di Buki tingang menteng panunjung tarung itu, merupakan pekerjaan rumah yang membutuhkan kerja sama tim baik dari Bappeda,Dinas Kesehatan,Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Dinas Pendidikan,PDAM,DPUPR-PKP serta Dinas P3APPKB,yang memang sudah mendapatkan porsi kerja masing masing sesuai dengan indikator penanganan stunting.
“Saya minta kepada setiap OPD untuk mengerjakan penanganan stunting sesuai dengan indikator yang sudah menjadi tangung jawabnya,” ujarnya.
Sedangkan ditempat berbeda Kepala Bappeda Ahmad Saribi mengatakan sesuai dengan Peraturan Presiden nomor 27 tahun 2021 dan peraturan Kepala BKKBN nomor 21 tahun 2021 ada 29 cakupan layanan essensial(Utama),dan 35 cakupan layanan supply(data dukungan),dimana ada 3 komponen pencegahan Stunting dari sisi prilaku yakni pola asuh,makan dan hidup bersih dan sehat.Sehingga OPD,camat,lurah dan kades melakukan pemetaan.
“Untuk diketahui penanganan stunting 10 persen faktor genetik,20 persen faktor kesehatan sedangkan 40 persen lingkungan sanitasi dan air bersih 30 persen faktor prilaku,” terangnya.
Ia menyampaikan,indikator penanganan stunting 30 persen menjadi tangung jawab Dinas Kesehatan sedangkan 70 persen merupakan tangung jawab bersama untuk mencapai angka stunting yang sudah di targetkan nasional 18 persen dan saat ini,Kabupaten Kapuas masih berada di angka 25 persen.Sehingga perlu diketahui strategi pencapaian indikator cakupan layanan di Daerah diantaranya perlindungan sosial,re maja,balita dan ibu hamil menjadi sasaran penekanan penurunan angka stunting.
“Sesuai arahan Bapak Bupati untuk kita membentuk tim kecil untuk melakukan persiapan survei gizi SSGI oleh kementrian Kesehatan RI sehingga bisa mencapai hamil yang maksimal,” terangnya.
Baca Juga : Â Pemda di Minta Berkomitmen Lakukan Pencegahan Terhadap Stunting
Lelaki yang pernah menjabat camat Pulau Petak itu mengakui saat ini,angka stunting untuk Kabupaten Kapuas berada pada di angka 25 persen sehingga perlu kerja keras untuk menurunkan angka tersebut sesuai target Nasional 18 persen.Sedangkan Bapak Bupati menginginkan target yang harus di capai 15 sampai 10 persen di tahun 2022 ini.Untuk diketahui lokus stunting di Kabupaten Kapuas berada di 58 desa dan kelurahan tersebar di 17 kecamatan.
“Saya berharap penanganan stunting ada kerja sama tim yang solid untuk saling mendukung sehingga kita menurunkan angka stunting secara signifikan sesuai dengan target pusat,alhamdulillah kalo bisa capai 10 persen,” pungkasnya. [Djim KT]
Discussion about this post