Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Tengah (Bawaslu Kalteng) melalui Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi, Nurhalina mengajak mahasiswa dan generasi muda untuk berperan aktif dalam mengawasi pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 2024.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri acara Focus Group Discussion (FGD) bertema “Peran dan Posisi Pemuda dalam Mensukseskan Pilkada 2024” yang diadakan di Swiss-BellHotel Danum, Palangka Raya, Rabu (11/9/2024).
Baca Juga : Jaga Keamanan Objek Pilkada, Polresta Palangka Raya Lakukan Pam di Kantor Bawaslu dan KPU Palangka Raya
“Pengawasan partisipatif maksudnya adalah mahasiswa tidak hanya sekadar pemantau, tetapi juga pengawas aktif yang bekerja sama dengan Bawaslu,” katanya kepada awak media.
Ia menyebutkan, mahasiswa dapat membantu memantau berbagai aspek yang rentan pelanggaran, seperti keterlibatan pihak yang harusnya netral seperti ASN, TNI, Polri, pejabat negara, dan kepala desa/lurah.
“Pengawasan juga bisa mencakup penggunaan fasilitas negara dalam kampanye,” ujarnya.
Selain itu, Nurhalina juga menyebutkan peran mahasiswa sangat penting dalam mengawasi perkembangan informasi di media sosial.
Lebih lanjut, Pilkada 2024 diperkirakan akan semakin banyak diwarnai oleh kampanye di media sosial, yang juga meningkatkan risiko penyebaran informasi palsu atau hoaks, ujaran kebencian, serta kampanye hitam.
“Kami berharap mahasiswa bisa ikut membantu dalam pengawasan konten-konten di media sosial,” ucapnya.
Baca Juga : Tantawi Jauhari Ingatkan ASN Tak Terlibat di Pilkada
Ia mengungkapkan, misalnya dengan melaporkan hoaks, ujaran kebencian, atau kampanye gelap yang ditemukan. Media sosial kini menjadi arena penting dalam kampanye, dan pengawasan di ranah ini sangat diperlukan.
Pada Pemilu 2024 lalu, ia menerangkan, partisipasi mahasiswa dalam pengawasan sangat minim dan hampir tidak ada laporan yang diajukan oleh mahasiswa terkait dugaan pelanggaran.
“Kami ingin mengubah keadaan itu. Bawaslu ingin mahasiswa lebih aktif dan lebih terlibat dalam Pilkada 2024. Tidak hanya sekedar menjadi pemilih, tetapi juga turut mengawasi jalannya proses pemilu. Dengan begitu, kualitas demokrasi kita akan lebih baik,” terangnya.
Menurutnya, Bawaslu telah membuka pintu bagi siapa saja yang ingin terlibat dalam pengawasan pemilu melalui program pengawasan partisipatif. Dan, mahasiswa bisa menjadi relawan pemantau Pemilu.
“Kami berharap, Pilkada 2024 bisa berjalan dengan baik tanpa adanya pelanggaran yang mencederai proses demokrasi. Untuk itu, keterlibatan mahasiswa sangat penting agar proses pengawasan lebih efektif dan jangkauannya lebih luas,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post