Kaltengtoday.com, Kapuas – Tim Bappenas RI Turun langsung evaluasi program ketahanan pangan nasional food estate di Kabupaten Kapuas yang terintegrasi dengan transmigrasi dan dinas PU terkait infrastruktur penunjang.
Kegiatan rapat koordinasi dan evaluasi yang berlangsung di Aula Bappedalitbangda Jalan Tambun Bungai di pimpin Asisten III Pemerintahan Umum Ahmad Muhammad Saribi,dihadiri tim evaluasi Bappenas RI,Dina Pertanian Holkutura Provinsi Kalteng dan OPD di lingkup Pemkab Kapuas.
Hal ini disampaikan tim tenaga ahli Evaluasi dari Bappenas Silvi mengatakan,pihaknya dari Kementrian BPN Bappenas RI melalui unit kerja Direktorat Pemantauan dan Evaluasi pembangunan sektoral dalam rangka evaluasi akhir pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional(RPJMN),2020-2024.
Baca Juga : Â Melalui Konsultasi Publik Dapat Mengatasi Masalah Food Estate
“Memang kita sudah memasuki periode terakhir 2020-2024 ini, pelaksanaan dari RPJMN perlu di lakukan pemantauan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan selama 5 tahun ke belakang,”ucap Silvi,Selasa 17 Oktober 2023 di Aula Bappedalitbangda Kabupaten Kapuas.
Disampaikan,salah satu yang menjadi evaluasi adalah pengembangan sentra produksi pangan atau yang lebih di kenal food estate.Di Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Kapuas.
Memang pemilihan lokasi tertentu,tetapi tidak semua lokasi di kunjungi.Karenan di Kalteng salah satu wilayah yang di kunjungi dimana sangat strategis yang sudah ada rencana induknya yang menjadi putusan menteri BPN Bappenas RI.
“Jadi kami rasa perlu di lakukan pendalaman implementasi di Kabupaten Kapuas seperti apa,”imbuhnya.
Baca Juga :Â Kunker Food Estate Kalteng, Mentan Puas Pertanaman dan Peningkatan Luas Tanam Padi
Diakui,bahwa hari ini baru hari pertama pihaknya menghimpun data dari OPD terkait,setelah itu mencoba melakukan pengumpulan data di lapangan dan langsung melakukan diskusi langsung dengan petani di kawasan food estate dan di luar kawasan food estate itu sendiri.Nantinya seluruh data sudah rampung baru di lakukan analisis.Baru terlihat evaluasi sesuai data yang sudah di kumpulkan.
“Dari apa yang disampaikan OPD terkait baik Bappedalitbangda,Dinas Pertanian,DPMD, Transmigrasi dan dinas terkait potensi pertanian di Kalteng sangat besar baik komoditi pangan, Holtikultura dan peternakan,”tuturnya.
Ia menambahkan,memang masih ada tantangan yang menjadi pekerjaan rumah baik di pemerintah pusat mau pun daerah kedepan memperkuat lembaga,kapasitas Sumber Daya Manusia(SDM),terutama petani,meningkatkan produktivitas pertanian sehingga menambahkan nilai tambah bagi daerah dan parapetani,tetapi harus memikirkan strategi pemasaran yang lebih luas.
Baca Juga : Â Dukung Program Food Estate Melalui Pembangunan Infrastruktur Jalan Feri Penyebrangan
“Kita perlu memikirkan kerja sama dengan steker dan segi anggaran food estate masih dalam projek RPJMN jadi ada alokasi anggaran yang di prioritas untuk program food estate,”imbuhnya.
Diharapkan,pengembangan sentra produksi pangan tetap berlanjut untuk mencapai target di 2024.Tetapi jangan berhenti sampai disini saja,Namun di lanjutkan ke periode berikutnya.Walau pun berganti Presiden,kepada daerah tetap di lanjutkan diaman Pemerintah pusat dan daerah bersinergi agar terus berlanjut.Karena Kalteng salah satu darah penyangga IKN nantinya.
“Saya berharap dengan keterlibatan lintas kementerian dan instansi serta OPD sehingga berkembang terus bahwa di daerah lain sehingga ketahanan pangan nasional bangsa Indonesia lebih kuat dan mandiri,tidak lagi impor tetapi ekspor,karena kebutuhan nasional telah terpenuhi,”pungkasnya[Red]
Discussion about this post