Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Para atlet mixed martial art (MMA) Kabupaten Barito Timur, saat ini masih terus berjuang untuk tetap eksis. Meskipun gempuran keras tidak hanya dihadapi di arena, namun juga di kehidupan nyata. Salah satunya adalah anggaran atau dana.
Seperti yang dipaparkan Ketua MMA Kabupaten Barito Timur, Depe SE, lewat chat WA tadi (Kamis, 26/9/2024), selama ini pihaknya tetap berupaya untuk bisa mengikuti eksibisi atau turnamen di tempat lain, walaupun kerapkali dihadapkan pada persoalan pendanaan.
Baca Juga : Pembinaan MMA di Bartim, Diharapkan Akan Makin Maju ke Depan Lewat Dukungan Anggaran
“Seperti yang baru-baru ini kami ikuti di eksebisi Ikatan Bela Diri Campuran – Mixed Martial Art (IBCA MMA) tingkat provinsi, di mana waktu pengajuan ke KONI Kalteng, anggarannya sudah habis. Jadi, kami koordinasi dengan mereka, lalu diputuskan bahwa kami tetap ikut, dengan pembagian dana : provinsi menanggung akomodasi, makan minum atlet, serta seragam. Lalu kami (kabupaten), menanggung tiket dan uang saku,” urai Depe.
Persoalan tidak selesai begitu saja. Ditambahkan oleh Depe, untuk menutupi kebutuhan, mereka juga mengajukan dana ke KONI Bartim serta pihak ketiga yang tidak mengikat.
Baca Juga : Sigit Widodo Apresiasi Setiap Upaya Atlet Asal Kalteng di PON XXI
“Namun sampai kami menjelang berangkat, dana belum juga ada. Hingga akhirnya harus berangkat, sementara masih memerlukan Rp10 juta per orang, dan total diperlukan Rp30 juta,.karena ada tiga atlet (plus 1 official). Sedangkan dari pihak ketiga baru didapat Rp8 juta,” papar legislator di DPRD Bartim dari Partai Demokrat ini.
Dan masih menurutnya, sebagai ketua, Depe merasa harus bertanggungjawab, antara lain mengeluarkan dulu dana pribadi. Sambil menunggu dana lain cair. Kebetulan pula ia sudah koordinasi dengan Ketua dan Sekretaris KONI Bartim mengenai masalah ini. [Red]
Discussion about this post