Kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kalangan anggota DPRD Kalimantan Tengah (Kalteng) menyayangkan dan merasa sikap adanya penolakan dari pihak keamanan PT. Borneo Prima di Kecamatan Uut Murung, Kabupaten Murung Raya untuk bertemu.
Ketua Komisi II DPRD Kalteng, Achmad Rasyid saat menyampaikan ke awak media, penolakan yang dirasakan pihaknya tersebut dialami saat rombongan anggota DPRD Kalteng menjalankan tugas ke lokasi perusahaan tersebut, pada Senin (15/01/2024) lalu.
Ia menerangkan, adapun kunjungan kerja tersebut merupakan tindak lanjut dari adanya aspirasi masyarakat agar pihak perusahaan dapat memberikan akses jalan kurang lebih 7 kilometer.
Dimana, untuk mencapai lokasi perusahaan dimaksud, kurang lebih waktu tempuhnya sekitar 5 sampai 6 jam perjalanan, dari ibukota Kabupaten Murung Raya, Puruk Cahu.
Adapun anggota DPRD Kalteng asal Dapil Kalteng IV yang melaksanakan kunjungan kerja ke PT. Borneo Prima, Kecamatan Uut Murung, Kabupaten Murung Raya saat itu yakni terdiri atas 3 (tiga) orang, seperti H. Achmad Rasyid, Siswandi, dan H. Purman Jaya.
“Sebelum melaksanakan kunjungan kerja, kami sudah berkoordinasi dengan pihak humas dari PT. Borneo Prima, serta menyampaikan adanya rencana untuk kunjungan kerja ke lokasi perusahaan tersebut, dengan jadwal kunjungan sebagaimana yang telah ditetapkan, yakni pada Senin 15 Januari 2024,” katanya kepada awak media, Selasa (23/01/2024).
Baca Juga : Sekretariat DPRD Peduli Warga Desa Mambulau Salurkan Bantuan
Akan tetapi, di beberkannya, di hari yang telah ditetapkan, pihaknya merasa mendapat penolakan dari pihak sekuriti PT. Borneo Prima, dengan alasan tidak ada/belum ada petunjuk atau arahan dari atasan, sehingga pihaknya pun saat itu terpaksa balik ke Palangka Raya.
H. Achmad Rasyid menerangkan, usai mendapatkan penolakan dari pihak keamanan PT. Borneo Prima, selanjutnya saat itu juga langsung mencoba menghubungi pihak humas PT. Borneo Prima, namun tidak tersambung yang disebabkan tidak ada jaringan telepon ataupun internet sehingga komunikasi melalui telepon maupun WhatsApp tidak dapat dilakukan.
“Yang pasti, kami merasa kecewa dengan adanya penolakan dari pihak sekuriti PT. Borneo Prima saat itu. Ke depan, kami juga akan menyampaikan perihal ini ke unsur pimpinan dan berencana memanggil instansi dinas terkait, termasuk pihak manajemen PT. Borneo Prima agar dapat memberikan penjelasan, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP),” tuturnya.
Lebih lanjut, Manajemen dari PT. Borneo Prima atau Humas PT. Borneo Prima, Pungki Mandi saat dikonfirmasi awak media menanggapi hal tersebut dan merasa peristiwa yang di rasakan para Anggota Legislatif tersebut merupakan akibat dari miskomunikasi.
“Jadi mengenai informasi penolakan dari PT. Borneo Prima saya rasa itu kurang tepat, karena sejak kami menerima kunjungan DPRD Provinsi Kalteng tersebut kami sudah menyiapkan tempat dan bahan – bahan yang akan di presentasikan, dimana kami ingin menunjukan PT ini sangat komitmen dengan orang lokal serta menunjukan dengan 81 persen itu orang lokal,” ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Hal tersebut disampaikan pihaknya mengingat perusahaan yang berada di Kabupaten Murung Raya tersebut memiliki Peraturan Daerah Tahun 2010 nomor 4 tentang hal yang mengatur 70 persen orang lokal dan 30 persen tenaga teknis.
“Namun, dalam rencana pertemuan tersebut terjadi miskomunikasi, karena biasanya manajemen PT. Borneo Prima dalam menerima kunjungan itu biasanya di office Puruk Cahu dan apabila dirasa saat di office ini kurang serta perlu ke site, maka kita akan dampingi biasanya,” jelasnya.
Selanjut, ia juga mengaku dihari pertemuan tersebut jaringan handphone nya mengalami gangguan, sehingga komunikasi antara pihaknya dan Anggota DPRD Kalteng tersebut menjadi terputus.
Baca Juga : Ketua DPRD Barito Utara Himbau Pemudik agar Perhatikan Kondisi Rumah Sebelum Ditinggalkan
“Siang itu kami di office mendapat kabar rombongan ada di site, dan entah seperti apa handphone saya pagi itu WA saya tidak bisa dibuka dan butuh sekian jam baru terbuka, sehingga saya kesulitan komunikasi, yang menyebabkan miskomunikasi seperti ini. Jadi itulah gambarannya, dan tidak ada penolakan, justru kita senang dikunjungi. Dan, kami memohon maaf kepada jajaran atau rombongan Anggota dewan yang berkunjung ini dan atau ketidak nyamanan nya,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post