kaltengtoday.com, Sosok – Kelompok atau aktivis lingkungan yang terdiri dari kalangan orang dewasa mungkin sudah jadi hal yang umum dan biasa, tapi kalau ada anak remaja yang bahkan masih berada di kisaran usia belasan dan sudah memiliki kepedulian tinggi akan lingkungan, itu baru hal yang luar biasa.
Jika kawasan Eropa punya Greta Thunberg, seorang remaja berusia 18 tahun yang selama ini dikenal vokal dalam menyuarakan dan mengkritik sejumlah pemimpin dunia terkait dampak dari permasalahan iklim, Indonesia nyatanya juga tak mau kalah karena memiliki gadis remaja berusia jauh lebih muda yang punya rasa kepedulian tak kalah tinggi terhadap lingkungan, yaitu Aeshnina Azzahra.
Aeshnina adalah gadis cilik berusia 14 tahun yang belakangan mencuri perhatian dunia terutama masyarakat Indonesia, setelah dirinya diketahui tegas menyuarakan keresahan mengenai ancaman sampah plastik yang terjadi di tanah air, terutama di kampung halamannya yakni Gresik.
Remaja yang masih duduk di bangku SMP tersebut berhasil memukau banyak orang setelah ia menyampaikan pidato dalam acara Plastic Health Summit 2021 yang berlangsung di Amsterdam, Belanda belum lama ini.
Dalam pidatonya yang lugas, Aeshnina menyampaikan protes kepada negara-negara di Eropa yang selama ini diketahui menjadi dalang di balik penyelundupan sampah plastik yang dikirim ke beberapa wilayah di Indonesia, salah satunya yaitu Gresik.
“Tolong jangan menambah beban kami, Indonesia bukan tempat pembuangan sampah global…” tegas Aeshnina dalam pidatonya.
Dalam gelaran tersebut Nina berbicara mewakili Ecoton, sebuah organisasi non-profit yang kerap menggaungkan aksi kepedulian terhadap lingkungan dan didirikan oleh sang ayah.
View this post on Instagram
Bukan cuma soal sampah, Aeshnina rupanya juga memiliki pemahaman yang tinggi mengenai keberadaan mikroplastik, satu ancaman lingkungan lebih serius dari sampah plastik yang dikenal berbahaya terutama jika bicara mengenai potensinya apabila masuk ke dalam tubuh manusia.
Walau berbagai aksi dan kepedulian terhadap lingkungan yang dilakukan Aeshnina mulai banyak diapresiasi baru-baru ini, namun aksi mulia Aeshina sendiri rupanya sudah dilakukan sejak lama.
Di awal tahun 2020 lalu, dirinya diketahui pernah bertemu secara langsung dengan Duta Besar Jerman dan Australia untuk menyampaikan surat yang berisi tuntutan agar negara-negara tersebut tidak lagi mengekspor sampah plastiknya ke indonesia.
Baca Juga : Cegah DBD, Masyarakat Diingatkan Menjaga Kebersihan Lingkungan
Sejak saat itu pula, Aeshnina diketahui aktif dalam berbagai kegiatan pemeliharaan lingkungan salah satunya upaya memulihkan lingkungan sungai yang tercemar di wilayah Gresik dan Surabaya.
Baca Juga : Mengantisipasi Luapan Air, Pemkab Bartim Minta Camat Aktifkan Kebersihan Lingkungan
Sementara itu sebelum berpidato dalam acara Plastic Health Summit 2021 di Belanda, Aeshnina diketahui memang sudah bertolak ke negara tersebut sejak bulan Oktober lalu dengan tujuan untuk melakukan berbagai kegiatan lingkungan bersama dengan para aktivis yang berada di sana.
Baca Juga : Legislator Bartim Ingatkan Pentingnya Jaga Lingkungan
Melalui media sosial instagramnya, dirinya kerap membagikan aktivitas yang ia lakukan di sana demi mengupayakan kelestarian lingkungan di Indonesia, mulai dari ikut melakukan aksi, mempelajari berbagai proses daur ulang plastik, sampai terjun langsung ke berbagai penelitian.
Adakah pembaca yang ikut merasa kagum dan terinspirasi dari aksi yang dilakukan Aeshnina? [Red]
Discussion about this post