kaltengtoday.com, Sampit – Sudah menjadi kebiasaan Rutin dilakukan tiap tahun sebagai ritual tolak bala di Bulan Safar. Warga RT 5 Desa Rungau Raya Kecamatan Danau Seluluk Kabupaten Seruyan melakukan tradisi Mandi Safar di lokasi yang tidak seperti biasanya, yakni ditengah-tengah hutan alias areal pertanian warga setempat.
Baca Juga : Ratusan Koperasi di Kotim Belum Melaksanakan Rapat Anggota Tahunan
Seorang tokoh Masyarakat setempat Suryani atau dikenal dengan Kai Andak menjelaskan bahwa tradisi Mandui Safar (mandi safar) ini dilaksanakan setiap satu kali dalam setahun dengan sebagai wujud ritual tolak bala dan mendoakan agar kampung halaman sejahtera, terhindari dari malapetaka bahkan musibah. Jelasnya kepada Kaltengtoday, Jum’at 23 September 2022.
Meski dilakukan di tempat yang tidak biasanya, yakni di tengah-tengah hutan atau lahan pertanian warga yang memang ada sumber mata airnya kita langsungkan Mandi Safar tersebut. Ungkapnya.
Baca Juga : Wujudkan Kotim sebagai Gerbang Ekonomi Kalteng
Kendali dilakukan di tempat yang tidak biasanya tidak menyurutkan antusiasme masyarakat untuk menggelar acara mandi safar secara mandiri tersebut. “Puluhan warga ikut dalam pelaksanaan Mandui Safar (bahasa Pembuang). Dari anak-anak sampai orang dewasa ikut dalam tradisi ini,”ucapnya.
“Dengan mandi safar ini kami ingin menghilangkan kesialan. Selain badan bersih, jiwa juga bersih. Sebelum mandi kami juga memanjatkan doa bersama-sama,”tutup Kai Andak. [Red]
Discussion about this post