Kaltengtoday.com, Buntok – Kabupaten Barito Selatan (Barsel) termasuk salah satu dari 360 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi sasaran intervensi penurunan stunting terintegrasi dari Kementerian Kesehatan. Pasalnya, prevalensi stunting di daerah ini masih masuk kategori tinggi.
Baca juga : Tim Setda Barsel Meraih Juara Umum Tenis Meja
“Tingkat prevalensi stunting di Barsel masih tinggi dan harus diatasi bersama-sama secara sinergis yang melibatkan sektor-sektor dan elemen-elemen yang terkait. Target kita, stunting di Kabupaten Barsel dalam 2,5 tahun kedepan harus turunkan di angka 17,4 persen,” kata Penjabat Bupati Barsel Lisda Arriyana pada acara Rembuk Stunting Tahun 2022, Senin (22/8/2022).
Menurut Lisda, rembuk stunting kali ini merupakan tahun ke-3 yang diharapkan mampu mengupayakan solusi terbaik dalam pencegahan dan penanganan permasalahan stunting serta dalam merealisasikan program yang telah dirancang.
Ia menyampaikan, masalah stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional yang mengacu pada putusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas.
Baca juga : 100 UMKM Barsel Akan Pamerkan Produk di Ajang UCI MTB Eliminator World Cup 2022
“Prevalensi stunting di Barsel saat ini sebesar 31,4% atau menurun 9,3% dibanding tahun 2018 yang mencapai 40,7%. Pemerintah Kabupaten Barsel mempunyai target menurunkan prevalensi stunting hingga 14% pada Tahun 2024 sesuai dengan rencana aksi daerah,” ujarnya.
“Harapan kedepan juga dalam penanganan stunting ini level kita akan naik ke level yang lebih atas untuk wilayah Kalimantan Tengah bagi kabupaten yang termasuk stuntingnya tinggi dan juga mohon dukungan leading sektor dan masyarakat,” tutupnya. [Red]
Discussion about this post