Kalteng Today – Kuala Kurun, – Sosok AKBP Rudi Asriman SIK kini masih mejabat jadi Kapolres Gunung Mas(Gumas) dan sebentar lagi akan menjadi Wadirpamobvit Polda Riau. Awalnya ia meniti karir dari Akademi Kepolisian yang lulus pada tahun 2000 lalu. Setelah itu, dirinya mendapat kepercayaan yang pertamanya ditugaskan di Polda Kalimantan Tengah(Kalteng) selama kurang lebih tujuh tahun.
Dituturkan oleh kapolres yang akrap dengan awak media ini, saat itu ia mulai ditempatkan di jajaran Polda Kalteng yakni di Polres Kapuas, Kabupaten Kapuas, dan sebagai Pamapta dan dipercayakan mengemban amanah sebagai Kapolsek Palingkau, dan Kapolsek Mantangai selama beberapa tahun disana.
Kemudian, lanjut dia menerangkan, dipercayakan lagi menjadi Kepala Satuan Intelkam pertama di Polres Murung Raya, Kabupaten Murung Raya(Mura). Selanjutnya, terakhir di Polres Barito Utara (Batara) kembali mejabat sebagai Kasat Intel juga selama beberapa tahun disana.
“Saya pertama dulu ditempatkan di Polda Kalteng. Jadi pama-nya disitu, dan kita mutar-mutar selama 7 tahun, di Polres Kapuas pernah dua kali jadi Kapolsek yakni Polsek Mantangai dan Polsek Palingkau. Setelah itu dipercayakan jadi Kasat Intel pertama di Polres Mura terakhir Kasat Intel di Polres Batara,” ucap AKBP Rudi Asriman, Jumat(30/7).
Setelah itu, kata dia, melanjutkan sekolah kembali di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian(PTIK) kemudian ditempatkan di Mabes Polri, yang mana ditugaskan di bidang Biropaminal Ditpropam, selama 11 tahun dinas disana. Kemudian diakuinya, ia kembali ditugaskan hampir semua wilayah di Indonesia mulai dari Sabang sampai Maraoke.
“Selama saya dinas di Mabes itu, disana ditugaskan hampir semua wilayah di Indonesia ini sudah saya kunjungi, maka saya sedikit banyak krakteristik masyarakat kita, yang bermacam adat istiadat dan budaya kita yang beragam tapi kita tetap satu,” ujarnya.
Memang selama bertugas, jelas pria yang akrab disapa Rudi ini, tidak ada yang menyakitkan, namun ada menjadi sebuah kenangan dan tantangan dimasing-masing daerah seperti di Kabupaten Mura yang orang pertama sebagai Kasat Intel disana, karena pada saat itu menjadi Polres persiapan, pecahan dari Polres Batara.
Setelah itu, terang dia, melanjutkan Sekolah Staf dan Pimpinan (Sespim) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali lagi ditempat kan di jajaran Polda Kalteng yakni menjadi Kapolres Gumas sejak tanggal 18 Desember 2019 lalu.
“Mungkin orang disana tidak tau, bahwa sayalah orang yang pertama jadi Kasat Intel disana dan kita boleh dibilang ikut menata Polres di Mura itu. Ketika itu memang nyari air itu susah, apalagi untuk kerja, karena mencari air sangat jauh dari kota di tahun 2004. Saat itu harga air per galon sudah mencapai Rp 50 ribu,” akui dia.
Saat ditanya soal prestasi, jelas dia, memang selama bekerja di Polres Gumas banyak capaia yang diperoleh. Hal itu berkat kerja keras semua pihak. Hanya saja lanjutnya, dia dipercayakan untuk memimpin polres tersebut, dan pencapaian itu berkat dukungan terutama semua personel dan masyarakat, yang ada di wilayah Kabupaten Gumas.
“Pencapaian itu diantaranya program Garuda, itu sebelum pandemi covid-19. Kita berhasil merekrut pemuda Gumas yang punya minat menjadi Polisi. Alhamdulilah ditahun pertama ada 14 orang yang lolos jadi Bintara Polri juga dapat terbaik juga dari Gumas ini. Kalau tahun sebelumnya paling maksimal 4 orang saja. Dilanjutkan perekrutan Rekpro ada 6 orang dan setelah itu ada rekrut suku anak dalam ada sekitar 5 orang, serta ditahun ini ada 14 orang lolos,” ujarnya.
Setelah itu, dengan munculnya pandemi covid-19, maka karna itu, pihaknya, diminta untuk menangani, dan dilakukan dengan kebersamaan yang ada. Sehingga diikutkan perlombaan oleh Mabes Polri dalam perayaan HUT Bhayangkara ke-75 tahun 2021 ini, yakni di lomba PPKM Skala Mikro, dan kita meraih juara pertama di zona Kalimantan.
“Alhamdulilah kita menang lomba tingkat nasional lomba PPKM Skala Mikro di zona Kalimantan, dan kita Polres Gumas memperoleh penghargaan, yakni pin perak dari pak Kapolri, selain itu Bupati dan Dandim juga diberikan pin juga,” tuturnya.
Sementara capaian yang lainnya, seperti kriminalitas dinilai masih rendah, namun untuk angka kecelakaan masih tinggi. Begitu juga dengan penyalahgunaan narkoba cukup tinggi. Pasalnya, sampai saat ini terhitung cukup lumayan banyak.
“Kalau penanganannya kita khususkan mereka para bandar narkoba itu kalau dipolres ini, jadi hampir tiap bulan kita bisa amankan itu bisa dua orang bandar atau pengedar. Maka saya berharap masyarakat khusus pemuda dan pemudi disini agar bisa menyadari, akan bahaya narkoba ini, kasian anak cucu kita yang jadi penerus bangsa ini,” pesannya.
Dia melanjutkan, dengan pengabdianya selama 1 tahun 6 bulan di Polres Gumas, kini dia memperoleh amanah dan kepercayakan lagi menjadi Wadirpamobvid di Polda Riau, yang mana untuk pengamanan di bidang objek vital. Sehingga akan dipelajari tugas, pokok dan fungsi serta tanggungjawab sebagai wadir di wilayah polda tersebut dan nantinya akan memiliki komitmen yang sama seperti halnya sebagai Kapolres Gumas.
“Sesuai tugas saya, nanti disana sama halnya disini tetap mengabdi kepada bangsa dan negara, Khususnya di tugas yang baru itu, saya mohon doa dan dukungan dari semuanya serta masyarakat yang ada disini,” harapnya.
Selain itu, diakuinya, warga di Kabupaten Gumas rasa persahabatan dan rasa kekeluargaanya cukup tinggi. Kemudian tambah dia, rasa saling menghargai perbedaan itu juga cukup tinggi, walaupun disini mayoritas non muslim. Begitu juga sebaliknya tidak membeda-bedakan. Karena mereka sisi lainya, masih ada hubungan keluarga.
Baca Juga : Apel Gabungan Pemda dan Polres Gumas untuk Perketat Tiga Hal
Kemudian dia berharap, dalam program WBK-WBM yang masih berjalan itu, selanjutnya dititipkanya kepada Kapolres yang baru nantinya. Semoga bisa mendapatkan serta dapat melanjutkan untuk meraih zona integritas tersebut.
“Kedepan kita berharap bagi Kapolres yang baru ini nanti bisa melanjutka program kita yang masih berjalan, semoga dikepemimpiannya dapat meraih zona integritas atau WBK- WBM itu,” pungkas Rudi. [Red]
Discussion about this post