Kalteng Today – Sampit, – Keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri tentang rencana dibukanya pembelajaran tatap muka pada semester 2 awal Januari 2021, menuai pro dan kontra wali murid, alasannya, saat ini angka penularan Covid-19 masih tinggi. Dikhawatirkan, anak sekolah akan banyak yang terpapar Covid-19.
Pengembalian sistem belajar mengajar tatap muka di lingkungan sekolah Kotawaringin Timur, dinilai tidak efektif jika pandemi COVID-19 masih terjadi. Termasuk menerapkan sistem siswa masuk bergantian di sekolah, juga dianggap tidak maksimal.
Hartanto, salah seorang wali murid di Kota Sampit mengatakan, sekolah sebaiknya tetap melaksanakan sistem pembelajaran daring (dalam jaringan), jika memang pandemi COVID-19 belum berlalu. “Selama masih ada pandemi, tidak efektif,” tutur Hartanto, kepada kaltengtoday.com, Rabu 13 Januari 2021.
“Para siswa tidak langsung pulang. Lebih dulu bermain di luar sekolah. Itu yang sebenarnya sangat dikhawatirkan. Karena membuka peluang terjadinya klaster baru,” terang Hartanto.
Namun, disisi lain, metode belajar di rumah yang berkepanjangan juga telah membuat peserta didik jenuh dan menjadi malas belajar. Sehingga, orang tua merasa kewalahan membimbing putra/putrinya belajar di rumah dan pembelajaran di rumah pun menjadi kurang maksimal.
“Metode daring dilakukan sudah sangat lama, sehingga banyak anak didik sudah merasa jenuh dengan metode pembelajaran demikian, mungkin alangkah baiknya memang perlu ekstra hati-hati jika proses belajar tatap muka diaktifkan kembali, terutama menjadi tugas pihak sekolah untuk mensterilkan diseluruh lingkungan sekolah,” ungkap Riyanti yang juga salah satu wali murid di Sampit.
Baca Juga :Â Ini Pesan Kemenag Kotim Terkait Vaksin Covid-19 Sinovac
Sementara itu untuk diketahui, rencana dibukanya pembelajaran tatap muka pada semester 2 awal Januari 2021 telah ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui surat edaran Nomor : 421/349/Skrt/2021 tentang pelaksanaan pembelajaran tatap muka di masa pandemi Covid-19 tahun ajaran 2020/2021.
Dalam surat edaran tersebut tertulis ketentuan pembelajaran tatap muka sendiri, sekolah wajib memenuhi sejumlah syarat. Yakni :
1. Ada persetujuan orang tua atau wali murid terhadap keikutsertaan putra-putrinya dalam pembelajaran tatap muka di sekolah. Meskipun sekolah telah memenuhi syarat protokol kesehatan, para orang tua atau wali murid tetap berhak memutuskan anaknya ikut atau tidak belajar tatap muka di sekolah. Sekolah dilarang memaksa siswa untuk belajar tatap muka jika orang tua merasa tak aman bagi anaknya, sehingga bisa tetap melaksanakan kegiatan belajar dari rumah atau pembelajaran jarak jauh.
2. Membuat kesepakatan bersama komite pendidikan soal kesiapan kegiatan tatap muka.
3. Membuat kesepakatan bersama dewan guru soal kesiapan kegiatan tatap muka.
4. Menyusun jadwal pelajaran pembelajaran tatap muka.
5. Membentuk tim satuan tugas gugus covid-19 satuan pendidikan, dengan melibatkan komite sekolah dan unsur masyarakat.
6. Mendapatkan persetujuan dari tim gugus tugas kecamatan masing-masing di semua satuan pendidikan.
7. Satuan pendidikan yang melaksanakan pembelajaran tatap muka Wajib memperhatikan standar operasional protokol kesehatan.
8. Pada saat satuan pendidikan sudah memulai pembelajaran tatap muka, pengawas sekolah, pengawas mata pelajaran, sesuai dengan tugas dan fungsinya bertanggung jawab untuk:
a. Melakukan pemantauan dan evaluasi atas praktik pembelajaran tatap muka yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
b. Melaporkan hasil pemantauan dan evaluasi sebagaimana dimaksud dalam kepada Kepala Dinas Pendidikan Kotim, Kepala Daerah Kotim, dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
9. Pemberhentian pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan berdasarkan evaluasi bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 atau ditemukan warga satuan pendidikan yang terdampak covid-19.
10. Proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan diatur secara teknis oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan protokol kesehatan dengan kurikulum darurat. [Red]
Discussion about this post