Kalteng Today – Sampit, – Saat ini beberapa hari sekolah di Kotim masuk sekolah, terutama SMP sederajat.
Ternyata pihak sekolah merasa khawatir akan klaster baru penambahan kasus Covid-19.
Untuk itu mulai Senin (16/11) proses belajar mengajar sudah menggunakan sistem daring kembali.
Kepala SMPN 1 Sampit Maspa S Puluhulawa mengatakan berdasarkan SK 4 menteri bahwa sekolah tidak wajib tatap muka.
“Apalagi Kotim ini kan masih zona merah, makanya pihak kami khawatir akan klaster sekolah jika sistem tatap muka diteruskan,”jelasnya, Senin (16/11).
Meski menggunakan masker dan jaga jarak, namun perlu diketahui jumlah siswa di SMPN 1 Sampit ini sekitar 900 lebih, ditambah gurunya sekitar 100
Ada sekitar 1000 lebih orang yang berada di sekolah ini.
“Tentu jika pulang sekolah, kita tidak bisa menghindari yang namanya kerumunan itu,”ujarnya lirih.
“Jujur saja, kami tidak bisa menjaga siswa yang begitu banyak. Makanya kami sudah membuat surat ke Dinas Pendidikan Kotim dan tembusannya ke Satgas Covid-19 untuk belajar dengan daring kembali sampai waktu yang tidak ditentukan,”ungkapnya.
Ada rasa takut jika belajar tatap muka, karena Covid-19 kan tidak kelihatan.
“Kami belajar tatap muka kemarin sekitar 5 hari an saja. Memang kerinduan belajar tatap muka itu dinantikan. Namun apalah daya, situasi dan kondisi tidak memungkinkan,”paparnya.
Baca Juga :Â Pekan Depan Sekolah Tatap Muka di Kotim Berlaku, Orang Tua Kuatir
Menyikapi hal tersebut, pihak sekolah juga tidak berani mengambil resiko untuk belajar tatap muka.
“Sebelum terjadi, lebih baik kita antisipasi terlebih dahulu. Makanya guru kelas sudah menyampaikan ke siswa dan wali murid lewat wa grub untuk belajar daring kembali,”jelasnya.
Semoga saja kondisi Kotim dan Indonesia pada umumnya pandemi Covid-19 ini berakhir.
“Kita hanya bisa berdoa dengan tetap mengikuti anjuran dan himbauan pemerintah,”tutupnya. [Red]
Discussion about this post