Kalteng Today – Healthy, – Belum reda wabah Covid-19, ada kasus baru yang juga menarik perhatian dunia karena bahayanya untuk kesehatan. Jamur Enoki dianggap mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang menyebabkan infeksi listeriosis atau penyakit bawaan makanan.
Bahkan di Amerika Serikat, Australia, dan Kanada menyebut kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Maret-April lalu. Hal ini dikarenakan Jamur Enoki mengakibatkan wabah listeria yang berdampak sangat serius pada kesehatan, khususnya untuk wanita hamil, lansia, atau orang yang memiliki system imun yang lemah.
Selain menimbulkan keracunan, bakteri Listeria monocytogenes juga bisa menyebabkan kematian.
Hal yang meresahkan adalah karena tidak ada gejala langsung di awal setelah mengkonsumsi makanan yang mengandung bakteri listeria ini. Justru gejala seperti demam, nyeri otot dan sendi, pusing, sampai diare akan terjadi setelah 30 hari.
Bakteri listeria monocytogenus ini tidak hanya ada pada jamur enoki, tapi bisa juga ditemukan pada daging/ikan mentah atau daging yang cara pengolahannya tidak benar, es krim atau keju yang dibuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, dan bisa juga ada di salad sayuran mentah yang didiamkan.
Bakteri listeria monocytogenes bisa tumbuh dengan cepat ketika masuk ke pencernaan manusia. Bakteri ini berpindah dari hati ke aliran darah, hingga ke otak.
Jika bakteri ini sudah sampai ke saraf, terlihat dari tanda-tanda sakit kepala, leher kaku, kehilangan keseimbangan, terlihat bingung, sampai terjadi kejang.
Baca Juga: Waduh, Ada Grup ‘Komunitas Pelakor Indonesia’ di Facebook
Beruntung di Indonesia belum ada kasus akibat dari bakteri dari jamur enoki ini. Namun untuk pencegahan, Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian meminta pelaku usaha importir untuk menarik dan memusnahkan jamur enoki product Green Co Ltd, Korea Selatan ini dari peredaran.
Penarikan dan pemusnahan ini dilakukan berdasarkan peringatan dari International Food Safety Authority Network (INFOSAN) yang merupakan jaringan otoritas keamanan pangan internasional di bawah FAO/WHO melalui Indonesia Rapid Alert System for Food and Feed (INRASFF), juga hasil pengujian jamur enoki di laboratorium PT. Saraswanti Indo Genetech 10 Juni 2020 lalu.
Wah, serem juga ya. Padahal kekinian jamur yang sering ditemukan di makanan-makanan Korea dan Jepang ini lagi hits banget di Indonesia. Bukan cuma ada di restoran shabu-shabu, sekarang sudah banyak penjual online yang mengecer jamur ini dengan harga murah. Rasanya juga enak untuk dibuat masakan rumahan, sup, tumisan, sampai jamur enoki goreng crispy.
Selain popular karena namanya, jamur enoki juga memang diklaim sebagai salah satu makanan bergizi yang punya banyak manfaat buat kesehatan. Tinggi serat, baik untuk kesehatan jantung, meningkatkan system imun, sampai mampu memerangi sel kanker.
Tapi dengan adanya kejadian luar biasa yang terjadi di Amerika, Kanada, dan Australia ini membuat semua panik dan tidak ingin lagi mengonsumsi jamur enoki.
Lalu bagaimana kalau di rumah kita sudah terlanjur punya jamur enoki?
Menurut salah satu ahli gizi dr. Tan Shot Yen seperti yang dilansir dari detikcom, jamur yang sudah disimpan di kulkas masih aman dikonsumsi dengan cara dicuci bersih sebelumnya dan dimasak dengan suhu 75 derajat Celsius sampai benar-benar matang, bukan asal celup gitu aja.
Semoga kita terhindar dari bakteri jahat, tetap jaga kesehatan, perhatikan asupan, dan pola pengolahan makanan juga ya Guys. [Red]
Discussion about this post