Kaltengtoday.com, Tamiang Layang – Masih cukup tingginya angka Silpa tahun 2022, dinilai menjadi indikator bahwa pembangunan belum terlaksana secara maksimal. Karena banyak kegiatan yang terkendala dengan keterbatasan anggaran.
Hal ini dikemukakan anggota DPRD Kabupaten Barito Timur Wahyudin Noor SP MP, pagi tadi (Minggu,14/05/2023). Ia mengaku harus mengkritisi ini karena penting menentukan bagaimana pembangunan Barito Timur ke depan.
Baca juga :Â Pengajuan Berkas Bacaleg PDI-P Dinyatakan Diterima dan Lengkap Oleh KPU Bartim
“Bagaimana kita bisa membangun dengan baik jika anggarannya saja masih terserap relatif belum maksimal?” ujarnya.
Politisi Partai PKB itu menunjukkan tabel Rekapitulasi Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan 2022 di mana prosentase tidak tercapainya pelaksana program dan kegiatan tahun 2022 mencapai 46,67%. Sementara dalam APBD 2022, realisasinya dinyatakan surplus sebesar Rp72.317.329.574,39.
“Menurut saya, Selisih Penggunaan Anggaran (Silpa) kita ini masih terlalu tinggi. Sementara banyak program yang masih belum tercapai. Artinya, kita tidak kekurangan uang, tapi kok masih saja ada beberapa organisasi perangkat daerah daerah (OPD) yang belum memenuhi target. Apakah ini karena faktor teknis yang tidak bisa ditangani para ASN-nya, ataukah ada budgetnya, namun sulit direalisasi, atau apa?” ujar Wahyu, panggilan akrabnya, saat berbincang melalui komunikasi seluler.
Baca juga :Â Cepat Tangani Robohnya Tembok Kantor Bupati Bartim, Tim dan Satu Unit Eksavator Diturunkan
Sebelumnya, hari Jumat, 12/05/2023, DPRD Bartim telah menggelar Rapat Paripurna Istimewa I Masa Sidang II Tahun Sidang 2023, atas penyampaian keputusan DPRD Bartim tentang catatan dan rekomendasi terhadap Laporan Keterangan dan Pertanggungjawaban (LKPj) Kepala Daerah Tahun Anggaran 2022. [Red]
Discussion about this post