kaltengtoday.com, Palangka Raya – Dalam agenda sosialisasi Empat Pilar, Anggota DPD RI, Agustin Teras Narang tepatnya pada 8 Desember 2022 lalu menggandeng Kampus Politeknik Seruyan.
Mantan Gubernur Kalteng ini menyampaikan, dalam sosialisasi tersebut pihaknya sempat mendiskusikan tentang pilar kebangsaan Indonesia.
“Agenda sosialisasi empat pilar ini merupakan bagian dari upaya MPR RI dalam memperkuat prinsip-prinsip kebangsaan kita. Dan dalam kesempatan tersebut saya memaparkan konsep dan dinamika empat pilar kebangsaan Indonesia yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya kepada awak media melalui pesan WhatsApp, Selasa (13/12).
Ia juga menyampaikan tantangan eksternal dan internal Indonesia yang sangat luar biasa. Dan oleh para mahasiswa paparan Teras direspon antusias dengan ragam pertanyaan.
Baca Juga : Â Agustin Teras Narang Soroti RUU Tentang Provinsi Kalteng
“Salah satu mahasiswi bertanya bagaimana memposisikan Pancasila dan agama yang kerap dipertentangkan. Selain itu kita tahu ada yang membandingkan Pancasila dan agama untuk tujuan radikalisasi pemikiran. Jelas di dalam sila pertama Pancasila kita adalah negara berketuhanan,” terangnya.
Selain itu, ia melanjutkan, di UUD NRI 1945 juga memberi kebebasan dan jaminan untuk tiap warga negara dalam memeluk keyakinan dan agamanya, lalu tentang adanya yang memiliki pandangan lain terkait keagamaan, menurutnya sejauh masih sesuai koridor hukum maka patut dihormati dan dilindungi negara.
“Namun sebaliknya bila bertentangan dengan hukum mesti juga ditindak tegas agar tidak merusak persatuan dan kesatuan. Prinsip Utama dalam Bhinneka Tunggal Ika adalah bahwa meski kita berbeda, kita adalah satu. Pemahaman seperti ini yang mesti diperkuat,” ungkapnya.
Teras menegaskan, semua anak bangsa tidak mau lagi karena perbedaan SARA, lalu menimbulkan kekacauan dan sebaliknya pemahaman keagamaan mesti memperkuat kesatuan sesama anak bangsa.
“Begitulah indahnya Taman Sari Indonesia, merujuk ilustrasi keragaman kita oleh Bung Karno. Perbedaan adalah kekayaan bagi bangsa kita. Mari tegakkan keragaman kita yang disatukan dalam Pancasila. Mari jadikan keragaman menjadi kekuatan kita,” tuturnya.
Pihaknya juga tidak lupa menekankan dalam beragam tantangan termasuk radikalisasi, penguatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi penting.
Baca Juga : Â Teras Narang Sambut Baik KUHP Resmi Disahkan
“Dengan adanya revolusi industri 4.0 hingga perkembangan Society 5.0, tak ada pilihan lain. Kita mesti meningkatkan kapasitas SDM yang menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi, lalu tidak lupa bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa sehingga kemanusiaan kita tidak hilang oleh perkembangan zaman,” terangnya.
Pihaknya berharap agar para mahasiswa semakin kuat pemahamannya akan prinsip kebangsaan dan Selain itu mahasiswa juga mampu mengamalkannya untuk mendukung Indonesia dalam menghadapi momentum Bonus Demografi 2030 yang akan memuncak pada momen Indonesia Emas 2045 mendatang.
“Akhirnya, kami menyampaikan terima kasih kepada Bapak Hermansyah selaku Direktur Politeknik Seruyan dan jajaran yang menerima kami menggelar sosialisasi. Sebuah kesempatan untuk berkolaborasi dalam membangun Indonesia yang lebih baik,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post