kaltengtoday.com, Palangka Raya – Kalimantan Tengah (Kalteng) memiliki 26 bahasa serta ratusan dialek dan subdialek. Semua bahasa dan dialek itu hidup dan dituturkan oleh sekitar 2,65 juta jiwa.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin melalui Asisten Pemerintahan dan Kesra Katma F. Dirun saat membuka Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) bagi Siswa SD dan SLTP Tingkat Provinsi Kalteng Tahun 2022, di Aula Jayang Tingang, Lantai I Kantor Gubernur, Kamis (3/11/2022).
Baca Juga : Peringati HSP, Pemprov Kalteng Gelar Dialog Pencerahan Kebangsaan
“Kekayaan budaya yang luar biasa dan tidak ternilai itu akan sirna ditelan waktu jika tidak dikelola dan dipelihara dengan baik,” kata Katma membacakan sambutan Sekda.
Tahun ini, jelas Katma, semua kabupaten/kota terlibat dalam revitalisasi yang difokuskan pada 4 bahasa, yakni Bahasa Dayak Ngaju, Bahasa Maanyan, Bahasa Ot Danum, dan Bahasa Melayu dialek Kotawaringin.
“Tahun depan, kita harapkan kegiatan seperti ini berkelanjutan dengan sasaran dan fokus kepada bahasa-bahasa yang lain. Karena kita berharap, budaya Dayak terlindungi, terkonservasi, dan terlestarikan agar lebih kuat dan bermanfaat,” ujarnya.
Baca Juga : Revisi Tata Tertib DPRD Mura Dikonsultasikan ke Pemprov Kalteng
Acara ini juga dihadiri Kepala Pusat Pengembangan dan Perlindungan Bahasa dan Sastra Imam Budi Utomo, Kepala Balai Bahasa Provinsi Kalteng Valentina Lovina Tanate, serta Sekda Kota Palangka Raya Hera Nugrahayu.
Kegiatan FTBI Kalteng tahun ini diikuti 252 peserta dalam rangkaian Revitalisasi Bahasa Daerah sebagai implementasi Merdeka Belajar Episode Ke-17 dan akan dilaksanakan hingga 5 November 2022 mendatang. [Red]
.
Discussion about this post