kaltengtoday.com, Palangka Raya – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Pemprov Kalteng) melibatkan berbagai elemen dalam memecahkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) Tarian Dadas dan Bawo yang ditampilkan dalam pembukaan Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) Tahun 2023 dan Festival Kuliner Nusantara (FKN).
Pemecahan rekor muri tersebut disaksikan langsung oleh Gubernur Kalteng, Sugianto Sabran beserta jajaran serta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah atau Forkopimda, bertempat di Halaman Gelanggang Olahraga (GOR) Serbaguna yang berlokasi di Km. 5 Jalan Cilik Riwut, Senin (22/5/2023) malam.
Dimana, setelah penampilan Tarian Dadas dan Bawo tersebut Sugianto Sabran menerima secara langsung piagam rekor MURI yang diserahkan oleh Perwakilan dari MURI.
Baca Juga :80 Peserta Berlaga di Festival Budaya Isen Mulang di Palangka Raya
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Adiah Chandra Sari mengungkapkan pemecahan rekor MURI yang menampilkan Tarian Dadas dan Bawo ini melibatkan 690 siswa dan penari sanggar, kemudian 10 orang lebih untuk pemain musik.
“Para penari ini berasal dari sanggar – sanggar yang ada di Kota Palangka Raya dan siswa – siswi kita, khususnya yang ada di SMA dan SMP. Kemudian, untuk persiapan memakan waktu satu bulan, tetapi secara intens mereka latihan sekitar tiga minggu,” katanya kepada awak media.
Pemecahan rekor MURI ini menurutnya merupakan bagian dari upaya Pemprov Kalteng dalam mengenalkan tradisi yang ada di Kalteng, melalui seni tari dapat di kenal oleh masyarakat luas, baik secara nasional maupun hingga dunia internasional.
“Kita sudah saksikan tadi, bagaimana keindahan dari kekayaan budaya Kalteng dan dilihat oleh wisatawan asing yang memang tertarik untuk meliput,” ujarnya.
Baca Juga :Lestarikan Budaya, Para Seniman Bartim Tetap Meriahkan Festival Jajaka
Ia menerangkan, pemilihan Tarian Dadas dan Bawo tersebut dipilih karena selain keindahannya, juga disebabkan pada Tahun 2017 tarian tersebut merupakan warisan budaya tak benda di Kalteng.”Jadi, tarian Dadas dan Bawo ini sudah menjadi hak miliknya Kalteng,” ucapnya.
Untuk FKN sendiri, ditambahkan bahwa tidak hanya menampilkan kuliner asal Kalteng saja, namun dari berbagai daerah di Indonesia. “Semua jenis kuliner yang terkenal di nusantara ada di festival kali ini,” tutupnya.[Red]
Discussion about this post